Jenewa : Lembaga badan
HAM Eropa menyerukan pemerintah Mesir untuk mengkaji kembali keputusanya
menutup perlintasan Rafah yang telah memasuki hari ke empat secara
berturut-turut.
Mediterania Observatory
bidang HAM dalam pernyataanya yang dilansir infopalestina mengatakan,
pemerintah Mesir diminta mengkaji ulang keputusanya menutup perlintasan
Rafah, pintu satu-satunya bagi warga Gaza ke dunia luar. Pintu tersebut
secara tiba-tiba ditutup, mengakibatkan sejumlah perjalanan tertunda.
Tim
Observatory menyebutkan, ratusan warga Palestina terkatung-katung di
perbatasan Rafah. Sebagian mereka tertunda di wilayah Mesir. Akibatnya
sejumlah pegawai tak bisa bekerja, mahasiswa tak bisa belajar, disamping
kerugian karcis yang sudah dibeli sebelumnya.
Observatory
yang berkantor di Jenewa meminta pemerintah Mesir membuka kembali
perlintasan Rafah dan beroperasi sebagaimana biasa. Ia mengisyaratkan,
proses perjalanan pribadi harus tetap berdasarkan prosudur keamanan dan
pemantauan pihak Mesir, jangan menjadi kekhawatiran menyelinapnya para
penyusup atau buronan. (asy)
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com