Nazaret : Jajak pendapat terbaru di Israel
yang dilakukan Dialogue Institute, yang dikepalai oleh seorang pakar
jajak pendapat, Prof. Camel Fox, menngungkap bahwa mayoritas masyarakat
entitas Zionis mendukung pendirian “sitem apartheid” pemisahan etnis,
bila terjadi penggabungan wilayah-wilayah Tepi Barat ke dalam
Israel.
Jajak pendapat ini menjelaskan
bahwa mayoritas Zionis meyakini bahwa system “apartheid” ada di entitas
Israel meskipun tanpa penggabungan wilayah-wilayah Tepi Barat ke
Israel. Mereka mengungkapkan mendukung jalan politik diskriminatif
terhadap warga Arab.
Menurut hasil jajak pendapat,
sebanyak 59% responden mengatakan, haru dilakukan pemisahan Yahudi atas
Arab dalam penerimaan di tempat-tempat kerja di instansi pemerintah.
Sementara itu 49% ingin negara Israel lebih memperhatikan kepentingan
warganya yang Yahudi dari pada perhatiannya pada warganya yang Arab.
Sebanyak sepertiga responden
jajak pendapat, mereka mendukung dibuat UU khusus yang mencegah orang
Arab di dalam wilayah Palestina terjajah 1948 ikut dalam pemilu Knesset,
dicalonkan maupun memilih. Sementara itu 69% responden jajak pendapat
menentang pemberian hak suara bagi orang Palestina di Tepi Barat bila
terjadi penggabungan ke dalam Israel.
Hasil jajak pendapat juga
menyebutkan bahwa 47% responden mengungkapkan keinginan mereka mengusir
sebagian orang Palestina di wilayah terjajah 1948 ke wilayah otoritas
Palestina. (asw)
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com