Assalamu’alaikum..Salamnya penduduk Sorga

GemaDakwah - Mesir : Salam dalam bahasa kitanya; merupakan berasal dari kalimat Arab..yang bermakna memohon keselamatan dunia dan akhirat untuk saudara kita sesama muslim.

Sedangkan dalam bahasa Arab memakai beberapa  istilah diantaranya; “Tahiyyah”  bermakna; penghormatan, Sebagai terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 86:

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)[1]. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.”. (QS. An-Nisa’: 86).

Kemudian juga dipakai lafazh “Salam” itu sendiri, dan istilah ini yang lebih terkenal dan lebih banyak di pakai, tentang ini Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan dalam banyak sabdanya, diantaranya sabda beliau:


لا تدخلوا الجنّة حتى تُؤمنوا ولا تُؤمنوا حتى تحابوا، أولا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحاببتم؟ أفشوا السلام بينكم .رواه مسلم 
“Tidak masuk syurga kecuali kalian beriman, dan tidak beriman sebelum kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam di antara kalian. (HR.Muslim).

Al-Qur’an memakai dua istilah ini secara bersamaan

Sebagaimana firman Allah Ta’ala tentang sifat-sifat Ibadur Rahman yang disambut di sorga dengan penghormatan dan selamat:
“Mereka Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang Tinggi (dalam syurga) Karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan Ucapan selamat di dalamnya.” (QS. Al-Furqan: 75).

 As-salam..salah satu Nama Allah Yang Mulia

Firman Allah Ta’ala:

“Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang Maha suci, yang Maha Sejahtera (As-Salam),..”. (QS. Al-Hasyr: 23).

Assalamu’alaikum..adalah salamnya penduduk sorga

Tentang ini banyak sekali terdapat dalam Al-Qur’an, sebagai dalil yang membuktikan bahwa ucapan salam adalah sebagian dari syariat Allah, yang apabila di kerjakan maka akan membuat pemiliknya beruntung, dan Nabi kita juga menyebutkan banyak fadhilah tentang assalamu’alaikum, insya Allah akan kita bahas pada bab selanjutnya.
Tentang salamnya penduduk sorga ini, Allah Ta’ala berfirman:
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya Telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu.[2] Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (QS. Az-ZUmar: 73).

Maka hani’an (Selamat) lah buat orang-orang yang menjaga sunnah ini, dimana umat hampir lupa mengamalkannya dan bahkan mereka merasa malu bisa mempergunakannya.

Assalamu’alaikum..salamnya para Nabi

Sebagaimana perkataan Nabi Ibrahim kepada para Malaikat yang datang kepada beliau, firman Allah:
“(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." (QS. Adz-Dzariyat: 25).
Artinya: ketika para Malaikat yang datang sebagai tamu tak dikenal mengucapkan salam kepada Nabi Ibrahim dengan lafa “Salam” dan Nabi Ibrahim juga menjawabnya dengan lafaz tersebut yaitu “Salam”.

Cara pengucapannya

Cara pengucapannya banyak sekali; mulai dari perkataan Nabi ibarahim “salam”, “Assalamu’alaikum”, atau ditambah dengan “Warahmatullahi” dan “Wabarakatuh”..dan inilah sebenarnya yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alalihi Wasallam, sebagaimana pada hadits tiga orang yang datang dengan mengucapkan salam berbeda-berbeda jumlah:

Dari Imran bin al-Hushain radhiallahu 'anhuma, katanya: Ada seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasalam, lalu ia mengucapkan: Assalamu 'alaikum. Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasalam. membalas salam orang tadi lalu duduk terus bersabda: "Sepuluh," maksudnya pahalanya dilipatkan sepuluh kalinya.
Selanjutnya datang pula orang lain lalu ia mengucapkan: Assalamu 'alaikum warahmatullah. Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasalam  lalu membalas salamnya orang itu, lalu duduk lagi: "Duapuluh," maksudnya pahalanya dilipatkan duapuluh kali.
Seterusnya ada pula orang lain yang datang, lalu mengucapkan: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasalam membalas salam orang tersebut, lalu duduk terus bersabda: "Tigapuluh," maksudnya pahalanya dilipatkan tigapuluh kali.

Penjelasan:
Orang pertama hanya membaca “As-Salamu’alaikum”, sedangkan orang kedua membaca “As-Salamu’alaikum Warahmatullah”, dan orang ketiga membaca “As-Salamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”.

Hukum pengucapkan dan menjawab salam

Para Ulama menyatakan bahwa mengucapkan salam adalah sunnat sedangkan menjawabnya adalah wajib, dan ini bukanlah ijtihad mereka akan tetapi terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

kapan dianjurkan mengucapkan salam?

Mengucapkan salam dianjurkan kapan dan dimana saja, sebab ia merupakan salah satu ibadah..dan satu jenis amalan yang bisa menambah kebaikan dan pahala, dan bisa membuat orang yang sering melakukannya ikhlas karena Allah dan mengikut sunnah Nabi masuk sorga.

Diantara waktunya adalah: Ketika berjumpa dengan seorang muslim, berpisah, masuk rumah dan keluar rumah, di pasar, di jalan, di kendaraan (bus, pesawat dan sejenisnya). Dan dilarang mengucapkannya pada waktu dan karna sebab tertentu. Dan yang paling utama adalah orang yang selalu memulai mengucapkan salam.

Salam ketika masuk rumah

Firman Allah Ta’ala:
"Maka apabila engkau semua memasuki rumah, ucapkanlah salam kepada dirimu sendiri sebagai penghormatan dari sisi Allah yang dlberkahi serta yang dianggap baik sekali," (QS: An-Nur: 61)

 Dan firman Allah Ta’ala:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah engkau semua memasuki rumah yang bukan rumah-rumahmu sendiri, sehingga engkau semua meminta izin lebih dulu serta mengucapkan salam kepada ahlinya - yakni orang yang ada di dalamnya." (QS. An-Nur: 27).

Dari Anas Radhiyallahu Anhu katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasalam bersabda kepada saya:
"Hai anakku, jikalau engkau masuk ke tempat keluargamu, maka ucapkanlah salam. Kalau itu engkau lakukan,maka hal itu akan menyebabkan adanya keberkahan atas dirimu sendiri dan juga atas seluruh keluarga rumahmu."[3]

 Mengucapkan salam di pasar

Sebagaimana di lakukan oleh sebagian sahabat Nabi..

Dari at-Thufail bin Ubay bin Ka'ab bahwasanya ia mendatangi Abdullah bin Umar, lalu ia pergi bersamanya ke pasar, at-Thufail berkata:
 "Jikalau kita pergi ke pasar, maka tidaklah Abdullah itu melalui seorang penjual loak ataupun penjual dagangan apapun juga, tidak pula memalui seseorang miskin, kecuali ia pasti memberi salam padanya."

At-Thufail berkata: "Pada suatu hari saya datang lagi di tempat (Abdullah bin Umar, lalu ia meminta supaya saya mengikutinya ke pasar. Saya berkata: "Apa yang akan engkau kerjakan di pasar, sedangkan engkau tidak akan berhenti untuk berjualan dan tidak pula menanyakan harga sesuatu barang - untuk membelinya, tidak pula berpencaharian di pasar itu, juga tidak perlu duduk-duduk dalam tempat-tempat duduk di pasar." Saya berkata pula: "Duduk Sajalah di sini dengan kami dan kita dapat bercakap-cakap."

Abdullah lalu berkata: "Hai Abu Bathn" - artinya Pak Perut -dan memang at-Thufail mempunyai perut besar: "Hanyasanya kita pergi ke pasar itu adalah untuk meratakan salam dan kita mengucapkan salam kepada siapa saja yang kita bertemu dengannya." [4]

Salam orang yang berkendaraan kepada orang yang berjalan

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
 "Orang yang berkendaraan supaya memberi salam kepada orang yang berjalan dan orang yang berjalan kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit kepada orang yang banyak jumlahnya”. (Muttafaq 'alaih).

Mengucapkan salam kepada anak-anak

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia berjalan melalui anak-anak lalu ia memberikan salam kepada mereka dan berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu juga melakukan seperti ini - yakni mengucapkan salam kepada anak-anak." (Muttafaq 'alaih).

Boleh mengucapkan salam kepada wanita apabila aman dari fitnah

Dari Asma' binti Yazid radhiallahu 'anha, katanya: "Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berjalan melalui kita, yaitu kelompok kaum wanita, lalu beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengucapkan salam kepada kita."

Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Ini adalah lafaznya Imam Abu Dawud.

Adapun lafaznya Imam Termidzi ialah:
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berjalan dalam masjid pada suatu hari melalui sekelompok kaum wanita yang sedang duduk-duduk, lalu beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan isyarat dengan tangannya dengan disertai ucapan salam.

Haramnya memulai ucapan salam kepada orang kafir

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
 "Janganlah memulai mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan jangan pula kepada orang Nasrani. Maka jikalau engkau semua bertemu dengan salah seorang di antara mereka itu - yakni orang Yahudi atau Nasrani- pada suatu jalanan, maka paksakanlah kepada mereka itu untuk melalui yang tersempit dari jalan itu." (Riwayat Muslim).

Sunnahnya mengucapkan salam bila bangkit dari majlis

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
 "Jikalau seseorang dari engkau semua berhenti pada sesuatu majlis-sudah tidak akan masuk ketempat yang lebih muka lagi serta sudah akan duduk, maka hendaklah mengucapkan salam juga apabila ia hendak berdiri - meninggalkan majlis, maka hendaklah mengucapkan salam pula - setelah ia tegak berdiri. Tidaklah ucapan salam yang pertama - yakni sewaktu mulai datang - itu lebih berhak -yakni lebih perlu dilakukan - daripada yang kedua - apabila hendak meninggalkan." (Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan). 

 Orang yang paling baik adalah orang yang selalu memulai Salam

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
 "Sesungguhnya seutama-utama manusia dengan Allah - yakni yang lebih berhak mendekat kepada Allah - ialah orang yang memulai memberikan salam di kalangan mereka itu (antara kaum muslimin)."[5]

 Ini juga diriwayatkan oleh Imam Termidzi dari Abu Umamah pula, demikian riwayatnya: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam ditanya: "Ya Rasulullah, ada dua orang yang saling bertemu muka, maka manakah di antara keduanya itu yang memulai bersalam." Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasalam menjawab: "Ialah yang lebih utama di antara keduanya itu dengan Allah Ta'ala".

Maksudnya; orang yang lebih mendekatkan dirinya kepada Allah dengan mentaatiNya, sebab yang memulai itulah yang lebih dulu berzikirnya kepada Allah. Jadi lebih berhak untuk mendekatkan diri kepadaNya. [6]


Boleh mengulang salam

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu  meriwayatkan Hadisnya orang yang berbuat buruk dalam shalatnya, bahwasanya orang itu datang lalu bersembahyang, kemudian datang lagi kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam terus ia memberi salam kepada beliau dan beliau menjawab salamnya, selanjutnya beliau bersabda: "Kembalilah bersembahyang lagi, sebab engkau tadi sebenarnya belum bersembahyang." Orang itu kembali lagi lalu bersembahyang, setelah itu datang lagi terus mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sehingga ia melakukan sedemikian itu sampai tiga kali banyaknya. (Muttafaq 'alaih).

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

"Apabila seseorang di antara engkau semua bertemu saudaranya - yakni sesama Muslim, maka hendaklah mengucapkan salam padanya. Jikalau antara keduanya itu terhalang oleh sebuah pohon, dinding atau batu kemudian bertemu lagi dengan saudaranya itu, maka hendaklah bersalam pula sekali lagi." (Riwayat Abu Dawud).

Fadhilah (keistimewaan) Salam

Satu: Masuk Sorga

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ، أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ  [مسلم]
Tidak masuk syurga kecuali kalian beriman, dan tidak beriman sebelum kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam di antara kalian. (HR.Muslim).

Dua: Diampunkan dosa

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
إِنَّ مُوْجِبَاتِ المَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلاَمِ، وَحُسْنُ الْكَلاَمِ       [صحيح الجامع]
“Sesungguhnya yang pasti mendatangkan ampunan adalah mengucapkan salam dan pembicaraan yang baik. (Shahih Al-Jami’).

Tiga: Lahirnya kasih sayang antara sesama

Sebagaimana pada sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada fadhlah nomor satu;
Tidak masuk syurga kecuali kalian beriman, dan tidak beriman sebelum kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam di antara kalian. (HR.Muslim).

Empat: Membuat orang kafir benci..

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
ما حسدتكم اليهود على شيء ما حسدتكم على السلام والتأمين

“Tidaklah orang Yahudi mendengki kalian terhadap sesuatu, semisal iri mereka terhadap salam dan ta’min (mengucapkan amin-ketika shalat sesudah membaca al-fatihah) kalian”.

Lima: Mendapat pahala yang sangat banyak sekali
Sebagaimana pada hadits Imran Bin Husain diatas, tentang tiga orang yang masuk dan mengucapkan salam secara berurut..mulai dari assalamu’alaikum saja sampai kepada assalamu’alaikum warahmatullahi wabara katuh.

penutup

Semoga kita bisa menghidupkan sunnah Nabi ini yang mulai hilang dari kehidupan muslim sekarang ini, sehingga terciptanya masyarakat yang aman dan tentram..Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Allahu A'lam.
Oleh H . Muherman Numrah Mawardi Lc

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama