GemaDakwah - Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Batam
akan tetap konsisten mendesak Wali Kota Batam mensahkan Upah Minimum
Kota tahun 2012 minimal sama dengan KHL dan mendukung aksi demonstrasi
damai buruh hari ini (23/11). Hal ini dikatakan oleh Ketua DPD PKS Batam
Taufik Hermawan.
"PKS konsisten mendesak Wali Kota Batam untuk mensahkan UMK 2012 minimal sama dengan KHL," ujar Taufik di Batam, Rabu malam.
Dia
mengatakan karena positioning PKS Batam bukan bagian dari pemerintah
hari ini, maka PKS akan mendesak melalui wakil-wakilnya yang ada di DPRD
Kota Batam khususnya komisi IV.
"Kebetulan Pak Riky sebagai
ketuanya dan selama ini paling getol menyuarakan hak-hak para buruh
termasuk ranperda naker. Namun semuanya kembali pada political will dan
hati nurani Wali Kota Batam," katanya.
Dia menerangkan bahwa
penetapan UMK adalah domain Wali Kota sedangkan Gubernur hanya mensahkan
saja. Inikan seolah-olah Wali Kota "cari aman" sehingga tak ingin
mengambil kebijakan yang tak populis di mata rakyat dalam hal ini pengusaha.
"Terkadang
seorang pemimpin harus mengambil kebijakan yang "berani" walaupun tidak
populis namun memberi dampak kesejahteraan yang lebih besar pada
rakyatnya terutama wong cilik," katanya.
Ketika ditanya mengenai
kenaikan UMK akan selalu diikuti oleh kenaikan harga barang-barang
kebutuhan pokok dan transportasi, Taufik menjelaskan bahwa hal ini yang
selalu dijadikan alasan oleh orang-orang yang menolak kenaikan UMK
padahal kenaikan harga sembako itu
adalah imbas secara nasional bukan lokal apalagi Batam sebagai daerah
kepulauan tentu berbeda dengan daerah-daerah daratan yang lebih murah
transportasinya.
"Tentu ini juga harus dipikirkan pengusaha apalagi hasil produk industri di Batam semuanya untuk pangsa ekspor," ujarnya.
Taufik Hermawan
Sebelumnya
diberitakan bahwa puluhan ribu buruh yang berasal dari beberapa serikat
pekerja yang ada di Kota Batam menggelar aksi demonstrasi menuntut Wali
Kota Batam Ahmad Dahlan untuk segera mensahkan UMK 2012.
Namun sayang, demo yang awalnya berlangsung damai berakhir ricuh. Demonstran, petugas Satpol PP dan juga polisi bentrok. Hujan batu pun tak terhindarkan.
Peristiwa itu terjadi saat hujan deras mengguyur lokasi demo, Rabu (23/11/2011) pukul 16.00 WIB. Saat itu, para demonstran yang kehujanan berniat berteduh di kantor Wali Kota Batam.
Namun
rupanya, hal itu dianggap para petugas sebagai niat untuk menyerang.
Sebagian pendemo tiba-tiba saja dipukuli petugas Satpol PP dengan
pentungan hingga babak belur.
Melihat
teman-temannya dipukuli, sejumlah pendemo yang lain emosi. Mereka
lantas mengambil batu-batu dan kemudian melemparkannya ke arah petugas.
Bentrok pun tak terhindarkan.
Kondisi ini lantas membuat
petugas makin emosi. Dua mobil yang digunakan para pendemo dirusak.
Kaca-kacanya dipecah. Suasana benar-benar kacau dan tegang, dua pihak
sama-sama beringas.
Setelah beberapa menit berlangsung, akhirnya
keributan bisa dihentikan. Namun hingga pukul 16.45 WIB pendemo tidak
mau meninggalkan lokasi. Suasana masih sangat tegang. Kedua kubu masih
sama-sama panas.
Akibat peristiwa ini sejumlah demontrans
luka-luka ringan. Seorang anggota polisi juga terlihat terluka di bagian
kepala. (pksbatam/Dedi Mustofa)
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com