Presiden Mursi Pecat Dua Menterinya

KAIRO - Presiden Mesir Muhammad Mursi memecat menteri-menteri keuangan dan dalam negeri, kata sumber-sumber kabinet Sabtu, dalam satu perombakan pemerintahan yang ia janjikan untuk meredam protes publik menyangkut krisis ekonomi.
Jenderal Mohamed Ibrahim akan menggantikan Ahmed Gamal El-Din sebagai menteri dalam negeri dan Al-Mursi Al-Sayed Hegazy mengambil alih kementerian keuangan dari Mumtaz al-Saaed.
Nilai mata uang Mesir pound anjlok 10 persen sejak pemberontakan tahun 2011 yang telah menggulingkan Hosni Mubarak, menurun lebih dari tiga persen terhadap dolar AS dalam akhir pekan ini Kamis.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pihaknya akan mengirim direktur Timur Tengah dan Asia Tengahnya Masood Ahmed, untuk membicarakan dengan para pejabat Senin tentang penangguhan satu perjanjian pinjmanan 4,8 miliar dolar AS dan "kemungkinan dukungan IMF untuk Mesir".
Perundingan pinjaman itu ditunda bulan lalu atas perintah Kairo karena kerusuhan yang menewaskan 11 orang dan ratusan lainnya cedera dalam protes-protes anti-Mursi.
Surat kabar yang dikelola pemerintah Mesir Akhbar Al-Youm Sabtu memberitakan Ahmed akan bertemu dengan Moursi, Perdana Menteri Hashim Kandil dan para pejabat penting lainnya. Kantor berita pemerintah MENA memberitakan 10 menteri akan dilantik Ahad untuk jabatan-jabatan termasuk perlistrikan, lingkunngan, komunikasi dan transpor.
Menurut sumber-sumber kabinet, setidaknya tiga dari menteri-menteri baru itu berasal dari Partai Kebebasan dan Keadilan yang dipimpin Mursi, sayap politik kelompok Ikhwanul Muslimin.
"Menteri-menteri baru dari Ikhwanul Muslimin akan memimpin kementerian-kementerian transpor, pembangunan lokal dan pasokan," kata satu sumber kabinet.
Seorang pejabat Ikhwanul Muslimin, yang tidak bersedia namanya disebutkan, menolak mengatakan berapa jumlah menteri baru yang berasal dari Ikhwanul Muslimin tetapi mengatakan menteri keuangan "dianggap dekat dengan kami karena pengalamannya dalam keuangan Islam".
Seorang juru bicara kelompok oposisi utama, Front Keselamatan Nasional, mengatakan kelompok itu masih mempelajari pengangkatan-pengangkatan baru itu dan akan memberikan tanggapannya kemudian.
Kelompok-kelompok pemuda oposisi, April Enam, dalam satu pernyataan mengatakan bahwa perubahan-perubahan itu tidak cukup dan "tidak akan menyelesaikan (masalah-masalah Mesir)".
Sebagian besar kelompok oposisi mendesak seluruh anggota kabinet dipecat dan digantikan dengan para menteri baru yang termasuk lebih banyak teknokrat dan wakil dari semua partai politik.

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama