Tarqiyah : KAIRO -- Presiden Mesir Muhammad Mursi menolak untuk tunduk terhadap utimatum militer setempat. Dalam sebuah pidato ia menegaskan dirinya diberikan mandat oleh rakyat Mesir sebagai pimpinan negara.
"Orang-orang Mesir memberi saya mandat sebagai presiden. Mereka memilih saya dalam pemilihan umum yang bebas. Orang-orang menciptakan sebuah konstitusi yang mengharuskan saya untuk tinggal dengan konstitusi itu. Saya tidak punya pilihan selain memikul tanggung jawab untuk konstitusi Mesir," kata Mursi dalam pidato yang disiarkan melalui televisi seperti dilansir CNN, Rabu (3/7) WIB.
Mursi berpidato menyusul adanya rencana dari militer Mesir yang ingin menangguhkan konstitusi negara, membubarkan parlemen pimpinan islamis dan menyudutkan kepemimpinannya.
Mursi tidak mencapai kesepakatan dengan oposisi pemerintahannya untuk mengakhiri kerusuhan di Mesir. Begitu pernyataan dari sebuah militer kepada Reuters.
Sebelumnya, Mursi dikabarkan bertemu Kepala Angkatan Bersenjata, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi pada Selasa (2/7), setelah sebelumnya Senin (1/7) mengadakan pertemuan. Pertemuan dihadiri bersama dengan Perdana Menteri Hisham Kandil, kata kantor Kepresidenan dalam satu pernyataan.
Detail hasil pembicaraan mereka tak disebutkan secara rinci. Mereka datang sehari setelah Jenderal Sisi memberi ultimatum kepada Presiden Moursi dan lawan-lawan politiknya untuk menyelesaikan kebuntuan politik hingga hari ini.
Dalam ultimatum tersebut, militer menyatakan akan menerapkan solusi dari angkatan bersenjata bila pemerintah tak mampu mengatasi kebuntuan politik.
Wallahu A‘lam.
"Orang-orang Mesir memberi saya mandat sebagai presiden. Mereka memilih saya dalam pemilihan umum yang bebas. Orang-orang menciptakan sebuah konstitusi yang mengharuskan saya untuk tinggal dengan konstitusi itu. Saya tidak punya pilihan selain memikul tanggung jawab untuk konstitusi Mesir," kata Mursi dalam pidato yang disiarkan melalui televisi seperti dilansir CNN, Rabu (3/7) WIB.
Mursi berpidato menyusul adanya rencana dari militer Mesir yang ingin menangguhkan konstitusi negara, membubarkan parlemen pimpinan islamis dan menyudutkan kepemimpinannya.
Mursi tidak mencapai kesepakatan dengan oposisi pemerintahannya untuk mengakhiri kerusuhan di Mesir. Begitu pernyataan dari sebuah militer kepada Reuters.
Sebelumnya, Mursi dikabarkan bertemu Kepala Angkatan Bersenjata, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi pada Selasa (2/7), setelah sebelumnya Senin (1/7) mengadakan pertemuan. Pertemuan dihadiri bersama dengan Perdana Menteri Hisham Kandil, kata kantor Kepresidenan dalam satu pernyataan.
Detail hasil pembicaraan mereka tak disebutkan secara rinci. Mereka datang sehari setelah Jenderal Sisi memberi ultimatum kepada Presiden Moursi dan lawan-lawan politiknya untuk menyelesaikan kebuntuan politik hingga hari ini.
Dalam ultimatum tersebut, militer menyatakan akan menerapkan solusi dari angkatan bersenjata bila pemerintah tak mampu mengatasi kebuntuan politik.
Wallahu A‘lam.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com