Tarqiyah :
Wallahu A‘lam.
Muhammad Hasanain Haikal, seorang jurnalis senior Mesir yang kerap dikunjungi Jenderal As Sisi untuk berkonsultasi, akhirnya meminta maaf kepada Ikhwanul Muslimin. Harian Mishriyun menyebutkan, permohonan maaf Haikal disampaikan melalui sebuah surat yang dikirimkan kepada jurnalis dan pemikir Islam Mesir, Fahmi Huwaidi.
Haikal mengajukan permohonan maafnya kepada Ikhwanul Muslimin karena telah menuduh mereka membakar rumah villa dan kantornya di Barqasy. Begitu kebakaran itu terjadi pada bulan lalu, Haikal langsung memberikan pernyataan bahwa perintah pembakaran berasal dari Rab’ah Adawiyah (Ikhwanul Muslimin).
Merespon tuduhan Haikal, Huwaidi menerbitkan artikel membantah tuduhan tersebut. Ia juga mendasari artikelnya dengan fakta ditangkapnya seorang tersagka kuat pembakar villa dan kantor Haikal bersamaan dengan pembubaran demonstrasi di Rab’ah 14 Agustus yang silam.
Menurut kepolisian, tersangka tidak memiliki hubungan apa pun dengan Ikhwan. Tersangka juga memiliki banyak catatan kejahatan pencurian sebelumnya, termasuk kasus pencurian di kantor polisi.
Setelah Huwaidi menerbitkan artikel tersebut, Haikal pun menyadari kesalahannya dan mengirimkan surat permohonan maaf. Surat itu pun dinukil oleh Huwaidi dalam artikel terbarunya, Senin (16/9) kemarin.
Selain dikenal sebagai penulis sejarah politik modern, Haikal juga diduga banyak kalangan termasuk orang yang merancang terjadinya kudeta militer menggulingkan Presiden Mursi. Ia memiliki pengaruh yang kuat terhadap para wartawan di sejumlah media di Mesir. Oleh karena itu, As Sisi selalu mengunjunginya untuk berkonsultasi. [AM/Fmd]
Haikal mengajukan permohonan maafnya kepada Ikhwanul Muslimin karena telah menuduh mereka membakar rumah villa dan kantornya di Barqasy. Begitu kebakaran itu terjadi pada bulan lalu, Haikal langsung memberikan pernyataan bahwa perintah pembakaran berasal dari Rab’ah Adawiyah (Ikhwanul Muslimin).
Merespon tuduhan Haikal, Huwaidi menerbitkan artikel membantah tuduhan tersebut. Ia juga mendasari artikelnya dengan fakta ditangkapnya seorang tersagka kuat pembakar villa dan kantor Haikal bersamaan dengan pembubaran demonstrasi di Rab’ah 14 Agustus yang silam.
Menurut kepolisian, tersangka tidak memiliki hubungan apa pun dengan Ikhwan. Tersangka juga memiliki banyak catatan kejahatan pencurian sebelumnya, termasuk kasus pencurian di kantor polisi.
Setelah Huwaidi menerbitkan artikel tersebut, Haikal pun menyadari kesalahannya dan mengirimkan surat permohonan maaf. Surat itu pun dinukil oleh Huwaidi dalam artikel terbarunya, Senin (16/9) kemarin.
Selain dikenal sebagai penulis sejarah politik modern, Haikal juga diduga banyak kalangan termasuk orang yang merancang terjadinya kudeta militer menggulingkan Presiden Mursi. Ia memiliki pengaruh yang kuat terhadap para wartawan di sejumlah media di Mesir. Oleh karena itu, As Sisi selalu mengunjunginya untuk berkonsultasi. [AM/Fmd]
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com