Da’wah Ikhwanul Muslimin Sasaran dan Karakteristik

GemaDakwah : Mengapa da'wah Ikhwanul Muslimin?Yang selalu menjadi sasaran konspirasi musuh Islam di segenap penjuru Timur dan Barat? Mengapa da'wah Ikhwanul Muslimin? Yang hingga kini cahayanya tak kunjung padam? Mengapa da'wah Ikhwanul Muslimin? Yang justeru menarik minat banyak pemuda, betapapun mereka mengetahui konsekwensi jalannya yang begitu berat? Mengapa da'wah Ikhwanul Muslimin? Yang dibenci oleh orang-orang yang ingin memenuhi ambisi pribadi ?

Mengapa da'wah Ikhwanul Muslimin? Yang menjadikan negara-negara besar dunia ingin menghantamnya. Sebuah konperensi duta besar dari Inggris, Perancis dan Amerika pernah digelar di Faid, November 1948 silam. Para konsulat meminta dubes Inggris menuntut Naqrasyi, perdana menteri Mesir saat itu, agar mengeluarkan keputusan larangan terhadap Jama'ah Ikhwanul Muslimin. J. Obrian, Sekretaris Politik Komando Angkatan Darat Inggris di Timur Tengah, mengirim surat pada Organisasi Intelejennya di wilayah Mesir dan Laut Tengah. Ia menyebutkan isi pembicaraan serta hasil-hasil penting konperensi di Faid. Yang terpenting, mereka akan melakukan langkah koordinasi melalui kedutaan besar Inggris di Kairo guna menghantam Jama'ah Ikhwanul Muslimin.
Di atas adalah pertanyaan yang sering muncul di kalangan juru da’wah. Masih banyak orang yang belum mengetahui hakikat da’wah ikhwan. Diantara mereka masih ada yang diliputi rasa bimbang. Mereka sebenarnya menyimpan simpati terhadap Ikhwan, namun belum percaya terhadap kemampuannya. Mereka juga ingin melakukan sesuatu, tetapi putus asa karena khawatir bila da'wah ini hancur. Pada akhimya mereka memilih diam, tanpa melakukan apapun.
Dilatarbelakangi fenomena tersebut, juga banyak para pemuda yang tengah menanti orang yang dapat menjelaskan jalan da 'wah pada mereka, yang dapat menjadi saluran aspirasi dan amal mereka secara jelas dan terang.
Untuk mereka semua, dan siapa saja yang ingin melangkahkan kaki di atas jalan da'wah, kami persembahkan risalah ini untuk menghilangkan waham, serta berbagai isu yang disebarkan dari mulut ke mulut.
Sasaran dan Karakteristik Da’wah Ikhwan
KARAKTER PERTAMA:
Ikatan Keimanan yang Kuat dalam Da'wah yang Dibangun di atas Ukhuwwah.
HAL ini yang pernah disebutkan oleh Ustadz Hasan al-Banna rahimahullah dalam rukun ke sembilan:
“Yang dimaksud dengan ukhuwah adalah, perpaduan hati dan ruh dengan aqidah. Aqidah merupakan tali pengikat yang paling kuat dan tinggi. Ukhuwwah adalah pasangan iman, sedangkan berpecah belah ( tafarruq ) adalah pasangan kekufuran. Kekuatan paling utama berpangkal pada kekuatan persatuan (quwwatul wihdah). Persatuan takkan terwujud tanpa rasa cinta. Tingkat cinta yang paling rendah adalah kedamaian hati (salamatu shadr), dan yang paling tinggi adalah mendudukkan orang lain lebih tinggi dari sendiri ( itsar ). Allah swt. berfirman:
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (muhajirin), merkea mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan ( orang- orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. " (QS. al-Hasyr: 9).

Seorang ikhwan sejati memandang saudaranya lebih utama dari dirinya. Sebab jika ia tidak berbuat demikian maka saudaranya yang lainpun tidak memandangnya lebih utama dari dirinya. Bila mereka tidak memandang dirinya lebih utama, maka ia tidak akan memandang mereka lebih utama.
“Sesungguhnya serigala hanya akan memangsa kambingyang memisahkan diri dari kelompoknya.”

“Seorang mu’min bagi mu’min lainnya ibarat bangunan yang saling menguatkan antara satu
bagian dengan bagian lainnya" 

“Dan orang-orang mu'minin dan mu'minat masing-masing mereka adalah menjadi penolong bagi
sebagian lainnya. Memerintahkan pada yang ma’ruf dan melarang yang mungkar.” (QS. at- Taubah: 71).

Ikhwan bersandar pada sesuatu yang dapat menjadikan ukhuwwah itu dapat lestari, yakni melalui sikap ta'at kepada Allah 'Azza wa Jalla. Tak ada yang dapat memelihara ukhuwwah sebagaimana pemeliharaan sikap ta'at kepada Allah dan menjauh dari semua kema'shiatan kepada- Nya. Ukhuwwah yang berdiri di atas taqwa akan terus berlaku baik di dunia hingga akhirat.
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali
orang-orang yang bertaqwa." (QS. az- Zukhruf: 67)

Dan tak ada yang dapat memelihara ukhuwwah dari kehancuran sebagaimana keampuhan
perisai iman dan amal shalih. Allah swt. berfirman,
“...Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka
berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang shaleh, dan amat sedikitlah mereka ini...” (QS. Shad: 24)

Karena itulah, Iblis la'natullah tidak menyukai mekarnya rasa cinta dan ukhuwwah di antara para juru da'wah. Iblis selalu berupaya menyulut perselisihan antar mereka. Seorang Ikhwan hendaknya selalu berkata yang paling baik, dan perbedaan pendapat di antara mereka hendaknya tidak merusak wujud rasa kasih dan cinta antar-mereka. (bersambung)

 

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama