PKS Inklusif, Syariat Islam Jalan Terus?

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Susilo Utomo, menilai Partai Keadilan Sejahtera tidak cukup hanya mengandalkan inklusivitas agar menjadi partai tiga besar

"Untuk menjadi suatu partai besar bergantung pada banyak faktor. Prinsip inklusif atau terbuka hanya salah satunya," kata pengajar FISIP Undip itu di Semarang, Minggu (20/6/2010).

Menurut dia, sebuah partai bisa menjadi besar memerlukan figur yang "dramatik" dan menjadi ikon, serta mampu menarik banyak massa, seperti halnya beberapa partai yang memiliki ikon tokoh berpengaruh.

Untuk menciptakan figur seperti itu, kata dia, perlu political marketing yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit. "Karena itu, mampukah PKS memunculkan figur-figur seperti itu?" katanya.

Ia mengatakan, faktor kedua yang bisa membuat sebuah partai menjadi besar adalah prinsip keterbukaan yang diusung, sebab suatu partai bisa meraih banyak pendukung apabila tidak bersifat tertutup.

"Prinsip inklusif ini tampaknya menjadi andalan PKS saat ini untuk menarik banyak massa, namun partai tersebut harus mampu mengaktualisasikan prinsip-prinsip itu dalam kebijakan-kebijakan yang diambil," katanya.

Susilo Utomo menyatakan, konsekuensi menjadi partai inklusif, PKS tidak boleh terjebak mengusung agenda eksklusif seperti penerapan syariat Islam dengan formalisasi pada hukum negara atau dalam menyikapi pornografi.

"PKS akan mampu menarik banyak simpati dari masyarakat jika mampu mengaktualisasikan penerapan prinsip keterbukaan seperti itu, kalau tidak bisa maka PKS tidak mungkin menarik banyak simpati," katanya.

Faktor yang tak kalah penting terkait target PKS menjadi partai tiga besar dalam Pemilihan Umum 2014 adalah kemampuan menjalin hubungan dengan Muhammadiyah, mengingat kader PKS banyak yang berasal dari ormas itu.

"Jangan sampai PKS justru berebut konstituen warga Muhammadiyah dengan Partai Amanat Nasional (PAN), karena hal tersebut justru akan membuat friksi yang merugikan perkembangan partai ke depan," katanya.

Menurut dia, PKS sebenarnya sudah menarik simpati banyak massa dengan tercitra sebagai partai yang tidak korup dan berupaya memberikan pelayanan publik secara baik kepada masyarakat.

"PKS juga banyak mengambil celah-celah permasalahan publik yang selama ini belum banyak diperhatikan pemerintah, seperti kesehatan dengan pemberian pelayanan kesehatan dan kegiatan zakat," kata Susilo.

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

أحدث أقدم