Polandia Mengekstradisi Agen Mossad ke Jerman

Seorang agen Israel akan diekstradisi ke Jerman untuk diadili karena terlibat kegiatan mata-mata. Pengadilan Polandia engatakan kepada CNN bahwa mereka telah menolak banding yang diajukan oleh pengacara agen Israel itu.

"Agen Mossad itu dituduh membantu untuk mendapatkan dokumen palsu kepada seorang yang diduga telah membunuh pemimpin Hamas di Dubai," kata seorang petugas.

Pria itu ditangkap di Polandia dua bulan yang lalu atas surat perintah pengadilan Uni Eropa, sehubungan dengan pembuatan paspor palsu Jerman, dan merupakan bagian dari penyelidikan pembunuhan. Kemudian, Pemerintah Jerman meminta ekstradisi agen Mossad yang ditangkap di Polandia itu diekstradisi ke Jerman.

Mahmoud al-Mabhouh, pendiri sayap militer Hamas, ditemukan tewas pada bulan Januari 2010, di kamar hotel di Dubai. Polisi yakin dia terbunuh malam sebelumnya, dan tersangka pelakunya Mossad, unit intelijen luar negeri Israel, berada di belakang pembunuhan itu.

Beberapa negara seperti Irlandia, Inggris dan Australia telah mengusir diplomat Israel, setelah Israel mengakui paspor palsu negara mereka sebagai bagian dari operasi pembunuhan. Israel telah membantah tidak ada bukti yang menghubungkan paspor palsu yang digunakan sejumlah agen Mossad untuk melaksanakan pembunuhan terhadap al-Mabhouh.

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel Maret lalu, bahwa tidak memiliki alasan untuk mengkaitkan dengan Mossad terbunuhnya Mabhouh itu. Polisi Dubai telah mengidentifikasi sebanyak 33 tersangka dalam kasus tersebut.

Polisi Dubai menyakini sebagian besar pelaku pembunuhan telah memperoleh paspor palsu untuk pergi ke Dubai, dan membunuh Mambouh, sesudah itu kemudian melarikan diri ke negara yang tidak memiliki perjanjian ektradisi, kata polisi itu.

Para tersangka menggunakan paspor Inggris, Irlandia, Perancis, Australia dan Jerman. Bulan Februari, Uni Eropa mengutuk penggunaan paspor palsu sehubungan dengan kasus pembunuhan ini.

Polisi di Dubai mengatakan hasil identifikasi menunjukkan al-Mabhouh disuntikkan dengan succinylcholine, obat yang digunakan untuk mengendurkan otot selama operasi atau sebagai obat bius, sebelum ia tercekik. Ada tanda-tanda bahwa al-Mabhouh melawan karena itu ia dibunuh, kata polisi. (m/cnn)

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

أحدث أقدم