Lakukanlah Perlawanan Dengan Cara Berpegang Teguh Pada Prinsip

Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam, salawat dan salam atas nabi Muhammad saw, beserta keluarganya dan sahabat-sahabatnya serta para pengukitnya hingga hari pembalasan, selanjutnya…
Sesungguhnya kondisi musuh yang dikenal melalui proyek kesombongan, keangkuhan dan penjajahan sedang penghancuran dipimpin oleh zionis Amerika terhadap dunia secara umum dan umat Islam secara khusus; sehingga menghasilka banyak menjadi bencana dan kehancurannya secara besar-besaran daripada sebelumnya; hal tersebut bukan untuk yang lainnya kecuali untuk membuat membuat opini umum dan dunia memiliki keyakinan bahwa kebudayaan yang paling kuat adalah melalui perangkat canggih dan komponen-komponen yang menyertainya, kemudian setelah itu melakukan formulasinya terhadap undang-undang, konsensus-konsensus dan kaidah-kaidah yang dapat mengatur dunia secara keseluruhan dengan misi dan tujuan yang sama, dan -tentunya- sesuai dengan kepentingan dan kepuasan penjajah zionis, sebagaimana yang selalu diulang oleh Fir’aun saat menjadi raja :
قَالَ فِرْعَوْنُ مَا أُرِيكُمْ إِلاَّ مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلاَّ سَبِيلَ الرَّشَاد
“Fir’aun berkata: “Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”. (Ghafir: 29)
Dan tampak lembaga-lembaga internasional (dunia) dan persatuan-perasatuan yang ada menjadi pelayan bagi proyek zionis Amerika; meredam segala usaha yang ingin menyentuhnya, menindak setiap orang yang ingin melakukan perlawanan serta mengklaim melakukan tindak kriminal bagi setiap orang yang ingin menghadang atau melakukan perlawanan.
Sesungguhnya batasan proyek penjajahan dan ketamakan-ketamakannya tidaklah akan berhenti, sebagaimana keangkuhan dan kesombongannya yang selalu tampil dan melahirkan generasi dari para pengekornya yang setia dan hina; menjual semangat juang mereka dengan kebencian bangsa, memberikan kepentingannya atas kepentingan negaranya, rela memberikan perlindungannya untuk melakukan pembantaian secara arogan terhadap anak bangsa sendiri, mereka pergi melakukan kesepakatan yang sama antara satu dengan yang lainnya karena takut akan kembalinya era kegelapan, ancaman-ancaman yang terus berdatangan; baik melalui pembekuan bantuan, mengobarkan hak-hak minoritas, kebebasan dalam pergaulan, agama dan politik.
Dari ini semua, selayaknya dunia Islam seluruhnya memahami hakikat proyek zionis Amerika; yang tidak pernah mau meletakkan dua biji matanya terhadap bumi-bumi dan kekayaan umat saja; namun panahnya juga diarahkan pada akidah; sehingga ruhnya menjadi kering dari isinya, mengubahnya hanya sekedar syiar dan ibadah, tidak keluar dari batasan-batasan ruku dan sujud di masjid-masjid, selama tidak melanggar bentuk dan waktunya, dan kadang pula panahnya ditujukan pada akhlak umat yang bertentangan; guna menjauhkan gambaran, dasar-dasarnya dan kaidah-kaidahnya dari kerancuan akhlak yang dibangun oleh imperium barat; baik melalui media informatisi dan sarana-sarananya, melakukan tekanan atas garizah (keinginan) sehingga dapat mengubah orientasi masa hidupnya pada kerancuan yang tidak beradab dan berakhlak pada masa revolusi bangsa, kebebasan yang menyatu pada tsaqofah yang baru, dan pada sisi ketiga panahnya diarahkan panahnya pada konsepsi bangsa untuk mencairkan kesemangatan dan ghirah mereka, yang menyelimuti diri yang loyal sehingga menjadi ladang yang kosong terhadap (kerancuan yang kosong) sehingga buahnya dirasakan oleh zionis Amerika.
Sebagaimana juga selayaknya dunia Islam  harus menyadari dampak besar bahaya proyek zionis Amerika terhadap masa depan; begitupn mereka harus memahami dengan baik bahwa melakukan perlawanan terhadap proyek ini tidak akan mendapatkan dukungan dan rasa senang dari para pengikutnya, bahkan mereka akan bergerak menghadang setiap pelaku perlawanan; baik melalui lembaga negara, atau system, atau symbol-simbol gerakan dan pemikiran, mengangkat dan mengibarkan berbagai bendera dan modelnya untuk mengelabui berbagai bentuk perlawanan dan mempengaruhinya, mempersempit jalannya dengan berbagai bentuk sangsi dan hukuman, menggunakan kekuatan informasi (media cetak dan elektronik) terhadap inti perjuangan yang sebenarnya, menyimpangkan slogan-slogan dan kata-kata dari tema dasarnya, membentuk gambaran dan opini secara idelologis pada setiap penolak proyek zionis dengan gambaran dan opini yang banyak dan beragam seperti yang dilakukan oleh pemilik jiwa kesombongan dalam menghadapi pasukan perlawanan, mencerabut cangkul perusak dari tiang-tiang bangunannya; sebagai kebiasaan lama yang ingin mengembalikan situasi pada kondisi kegelapan dalam menghadapi perlawanan para cahaya..
كَذَلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ . أَتَوَاصَوْا بِهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ
“Demikianlah tidak seorang Rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: “Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila. Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas”. (Adz-dzariyaat:52-53)
Api Fitnah
Namun yang lebih berbahaya dari apa yang menimpa tubuh umat dari berbagai senjata yang digunakan oleh zionis Amerika adalah senjata fitnah; yang bahayanya dikenal dengan menggunakan slogan (cerai beraikan kemudian satukan kembali); karena mereka percaya bahwa cahaya robbani merupakan rahasia kekuatan umat Islam yang meliputi di dalamnya persatuan dan keimanannya terhadap wasiat Allah : “Dan berpegang teguhlah kepada tali Allah dan jangan bercerai berai”. (Ali Imran:103), sebagaimana diyakini bahwa oleh proyek ini bahwa keinginan dan agenda besarnya adalah munculnya perpecahan dan perselisihan di tengah umat Islam, dan asas yang ingin mereka kuasai adalah loyalitas dan ketundukan, karena itu mereka berusaha dengan berbagai macam cara dan sarana untuk menghancurkan berbagai bentuk dan karakter persatuan dan ikatan yang ada di negeri Islam; karena itu dapat anda saksikan di Palestina, mereka menyebarkan fitnah di tengah penduduk perpecahan antar sesama, begitupun di Iraq dengan menyebarkan api fitnah, fanatisme mazhab, menyebarkan aroma kebencian melalui api kesukuan dan rasial, di Lebanon dengan melakukan gerakan isu dalam tubuh anak bangsanya pada bentuk fanatisme politik dan kesukuan, di Sudan menyebarkan isu pada sisi keagamaan dan racun kesukuan dan rasial,  dan di berbagai Negara arab dan Islam lainnya dapat anda saksikan mereka berjalan secara sembunyi-sembunyi dengan menyebarkan isu kebebasan dan minoritas; untuk menghembuskan api fitnah di dalam jiwa yang sakit dan oportunis.
Bahwa Al-Ikhwan Al-Muslimun saat ini; mereka memahami gerak yang mengarah pada tujuan proyek ini, memberikan peringatan bahwa fitnah yang sampai saat ini telah banyak menggugurkan setiap harinya bahagian dari asas (pondasi) persatuan umat; tidak hanya sekedar menuntut umat dan bangsa Arab dan Islam memahami pentingnya menghindari fitnah dan melupakan akan perselisihan yang tampak saja, namun harus meyakini bahwa persatuan umat merupakan salah satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban islam yang hanif, dan merupakan salah satu dari pondasi kehidupan umat Islam yang sama sekali tidak meremehkan Islam di dalamnya walau dalam kondisi apapun, karena memiliki hubungan dengan keimanan “Sesungguhnya hanyalah orang-orang beriman yang saling bersaudara”, sebagaimana mereka memandang bahwa perbedaan dan perpecahan merupakan bagian dari kekufuran, seperti firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنْ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman”. (Ali Imran:100), para ulama menafsirkan: “maksudnya adalah setelah persatuan kalian berpecah belah”. Dan selanjutnya untuk semua, saatnya berkewajiban melakukan muraja’ah akan kondisi mereka terhadap sabda nabi saw “Janganlah sepeninggal Aku kalian menjadi kufur kembali, sebagian kalian memukul wajah sebagian lainnya”; hendaklah memperhatikan pada batasan-batansan ungkapan Rasulullah saw kata-kata kufur dengan perpecahan dan perselisihan, sehingga sebagian mereka memukul sebagian lainnya.
Adapun antum wahai para pemilik jiwa yang bersemangat
Untuk seluruh jiwa dari generasi umat ini yang memiliki pendapat, dan seluruh jiwa yang memiliki pena yang dapat membuat opini kesadaran umat, seluruh orator yang berada di mimbar dari mimbar-mimbar komunikasi, tsaqofah dan seni.. kepada kalian,  semua Al-Ikwhwan Al-Muslimun menyampaikan seruan; hendaknya kalian memiliki rasa tanggungjawab dimana saja kalian berada, dan dimana saja kalian berjalan dan pada lapangan apa saja kalian bekerja.
Hendaknya ungkapan-ungkapan kalian menjadi untaian kata yang menyejukkan, menjadi pembantu dan penguat terhadap kondisi yang sedang membangun, menjadi lahan yang menyatukan, dan janganlah kalian jadikan mimbar-mimbar kalian ladang fitnah atau mata yang mengintip aib orang dan jendela yang menyebarkan fitnah; sehingga kalian tidak menjadi kiblat yang menyesatkan seperti yang difirmankan Allah SWT:
وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمْ الْغَاوُونَ. أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ . وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لا يَفْعَلُونَ
“Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah, Dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?” (As-Syu’ara:224-226), dan jika kalian berada di tempat tersebut maka hendaklah menjadi pengecualian akan contoh robbani ini dan masuk pada orang-orang yang disebutkan oleh Allah SWT:
إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ
“Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”. (As-Syu’ara:227)
Dan jadikanlah perlawanan bagian dari tsaqofah, seni dan kreasi yang menghidup suburkan akal manusia, memperkokoh persatuan Negara, menghadang kamus penyerangan, ketundukan dan mengekor dengan istilah-istilah lain: perlawanan, kebaikan dan cita-cita; sehingga dapat membangkitkan kembali azimah (semangat) umat, hidup kembali dari kematiannya, dan memberikan kesadaran bagi orang-orang yang lalai; sehingga dengan itu kalian akan mendapatkan kemuliaan yang konstruktif sebelum datang generasi lain kemudian melemparkan kalian pada lubang kehancuran.
Adapun kalian wahai Al-Ikhwan
Wahai jiwa yang telah menjadikan Allah sebagai tujuan, Rasulullah saw sebagai qudwah dan pemimpin, Al-Quran sebagai undang-undang kehidupan, jihad sebagai jalan menuju kemuliaan dan syahadah di jalan Allah sebagai cita-cita tertinggi.. jika itu semua merupakan batas-batas kehidupan kalian maka ketahuilah bahwa cinta terhadap negeri merupakan bagian dari iman, dan bekerja dan berjuang untuk kemakmurannya merupakan bagian dari syiar Islam, dan selanjutnya bahwa peran kalian dalam memupus api fitnah sangatlah besar, merupakan amanah yang berat, dan kewajiban yang harus kalian -dan umat- hadapi sangatlah banyak; seperti berbagai bentuk penindasan, pembantaian, ujian dan pemboikotan serta pembatasan makanan; karena itu jadilah seperti yang difirmankan Allah :
رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالأَبْصَارُ. لِيَجْزِيَهُمْ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan Balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas”. (An-Nuur:37-38)
Jadikanlah bai’at dan perniagaan kalian bersama Allah, percaya akan kemenangan Allah dengan penuh tsiqah, yang tidak dicampuri dengan kecemasan dan ketergesa-gesaan, tidak saling menghadang dan menghalangi diantara kalian dan di tengah perjalanan menuju kekohoan kebenaran dan kebebasan terhadap jiwa yang melakukan keraguan terhadap jiwa yang ragu, atau menghindarkan diri dari orang-orang yang dengki, tuduhan-tuduhan para pengekor setia, dan menghadapi seruan-seruan untuk tunduk, patuh dan berpecah belah. Namun ikutilah nasihat robbani ini:
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمْ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”. (Al-Furqan:36),
Dan janganlah merasa rendah diri dengan lilin yang kalian bawa padahal ia dapat menerangi jalan; karena awal dari sebuah perjalanan adalah satu langkah, dan awal dari hujan yang turun adalah tetesan-tetesan air.
وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَرِيبًا
“Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”. (Al-Isra:51)
لِلَّهِ الأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ. بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
“Dalam beberapa tahun lagi, bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang”. (Ar-Ruum:4-5)
Dan salawat dan salam atas nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabat semuanya.
Dan segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam.
Risalah dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, 29-05-2008
(gd/al-ikhwan)

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

أحدث أقدم