Fadhilah Surat Yasin..Antara Sunnah dan Bid’ah

     Oleh: H. Muherman Numrah Mawardi Lc
 
      Muqaddimah
   
     Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin..shalawat dan salam untuk Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
S   urat yasin adalah salah satu diantara surat yang paling terkenal di kalangan Muslimin Indonesia dan Malaysia, sehingga mereka mengangungkannya akan peng-agungan yang sangat tinggi, bahkan surat yang mulia ini diatas keistimewaan surat-surat yang lain, seperti Ayat Kursi dan Surat Al-Ikhlash.
     Akan tetapi sepanjang penulis menthala’ah dan mencari rahasia demikian, penulis dapati bahwa mereka lebih berpegang dengan riwayat-riwayat lemah dan bahkan palsu sama sekali, seperti: keutamaan Membacanya pada orang yang telah meninggal..sedangkan yang dianjurkan adalah ketika seseorang sedang sekarat.
      Atau seperti keutamaan membaca ketika ziarah kubur..dan riwayat ini juga lemah sekali, dan tidak di terima oleh Ulama Muslimin kesahihannya. Dan masih banyak lagi yang menyimpang dari sunnah..yang mana Nabi kita tidak pernah menyebutkan keistimewaan seperti ini, sebab ada surat lain yang memiliki keistimewaan yang sangat tinggi dan bahkan paling tinggi dari surat dan ayat yang lain, seperti: Ayat Kursi, Surat Al-Fatihah, SUrat Al-Ikhlas..dst.

Dan pada tulisan singkat ini..insya Allah kita akan paparkan fadhilah dari surat yang mulia ini dari riwayat yang diterima (shahih) dan riwayat yang tidak di terima (lemah atau palsu), yang demikian adalah demi menjaga Sunnah Shahihah dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan menghindarkan kita dan ummat ini dari riwayat-riwayat yang bertentangan dengan fitrah Islam dan bertetangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah..semoga Allah memudahkan jalan kita ini kepada sesuatu yang di redhai-Nya..Amin.

Satu : Riwayat yang diterima tentang fadhilah Surat Yasin

Fadhilah Membaca Surat Yasin tujuan mencari redha Allah
      Hadits-hadits shahih tentang fadhilah Surat Yasin
Dari Jundub Semoga Allah Ta’ala meredhainya dia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
“Barangsiapa yang membaca Surat Yasin di malam hari hanya demi mencari redha Allah semata maka diampuni dosanya”.[2]

Keutamaan membaca surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat
Dari Ma’qal Bin Yasar Radhiyallahu ‘Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Bacakanlah kepada orang matimu (orang yang sedang sekarat) Surat Yasin”.[3]

Dua: Riwayat yang ditolak seputar keutamaan Surat Yasin:
1. Riwayat tentang keutamaan membacanya ketika ziarah kubur atau pada hari raya

Dari abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu marfu’: “Barang siapa yang menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada hari Jumu’at kemudian dia membaca Surat Yasin..maka akan diampuni dosanya”.

Keterangan:
Diriwayatkan oleh:
- Ibnu ‘Adi dalam kitab beliu “Al-Kamil fidh-Dhu’afa’”.
- Dan diriwayatkan pula oleh Imam Suyuthi dalam Tafsir beliau “Durul Mantsur”, di awal tafsir surat yasin.
     Hadits ini adalah hadits PALSU, maknanya; hadits ini dibuat-buat oleh salah seorang yang ingin mendustai Rasul dan ingin merubah-rubah syariat Allah.
Berkata Imam Ibnu ‘Adi: Hadits ini sanad seperti ini adalah BATHIL dan tidak mempunyai asal (sumber) sama sekali.

Dan berkata Syaikh Albani dalam silsilah Dhaifah: hadits PALSU, hadits ini menunjukkan sunnahnya membaca Al-Qur’an di kuburan, sedangkan tidak ada riwayat yang menyatakan boleh membaca Al-Qur’an di kuburan, akan tetapi Nabi membolehkan ziarah kubur hanya untuk mengingat akhirat saja.[4]

2. Hadits tentang memabaca Surat Yasin pada malam Jumu’at

Hadits: “Siapa yang membaca Surat Yasin dan Ash-Shaffat pada malam Jum’at, kemudian dia meminta (berdo’a) kepada Allah maka Allah akan mengabulkan permintaannya”.

Diriwayatkan oleh:

- Dailami dalam Musnad firdaus, fadhl qiraatul qur’an 4/37 no: 5605

Hukum Hadits: hadits ini adalah LEMAH SEKALI (Dhaif Jiddan), dan tidak boleh beramal dengannya.

Berkata Ibnu ‘Iraq: Nahsal Bin Wirdan (salah seorang sanad hadits): matruk di tinggalkan-tidak diterima, dan menurut Ishaq Bin Rahawiyah dia pendusta, dan berkata Imam Bukhari juga: Berkata Ishaq tentang Nashal; dia pendusta[5], dan berkata Ibnu Ma’in: Dia tidak Tsiqah (tidak terpercaya)[6].

3. Hadits tentang syahid bila sering membacanya ketika pemiliknya meninggal

Hadits: “Aku fardhukan (wajibkan) kepada umatku membaca Surat Yasin setiap malamnya, maka siapa yang selalu membaca setiap malam kemudian dia meninggal, maka dia akan mati syahid”.

Di riwayatkan dan di sebutkan oleh:

- Abul Hasan Ali bin Muhammad Al-Kinani dalam kitab beliau Tanzih Asy-Syariah.

- Imam Thabrani di shaghir dan Mu’jam Aushath.

- Disebutkan oleh Imam Suyuthi dalam tafsirnya Durul Mantsur.

Hukum hadits: Hadits ini adalah LEMAH SEKALI, karna pada sanadnya terdapat Sa’id bin Musa..berkata Ibnu ‘Iraq: Sa’id Bin Musa ini di tuduh oleh Ibnu Hiban sebagai pemalsu hadits.[7]

4. Hadits siapa yang membacanya di malam hari maka paginya dia sudah diampuni

Hadits Satu:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

“Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari, maka subuhnya ia akan diampuni, dan siapa yang membaca “Haa-Min” yang di sebutkan dalam Ad-Dukhan (Surat Ad-Dukhan) pada malam Jum’at, maka subuhnya dia akan diampuni”.

Diriwayatkan dan di sebutkan oleh:

- Abu Yu’la di Musnad

- Ibnu Jauzi di Maudhu’at

- Tirmidzi dalam fadhail Qur’an

- Di sebutkan oleh Ibnu Iraqi di Tanzih Syariah

- Ibn uHIsan dalam Shahihnyadan

- Dan disebutkan oleh Syaukani dalam fawaid majmu’ah fi hadits dhaifah.

Hukum Hadits:

Hadits ini adalah LEMAH SEKALI, karna pada sanadnya terdapat Hisyam Bin Ziyad matruk..dan berkata Imam Nasa’I tentangnya: Matruk (di tinggalkan-tidak diterima). Dan berkata Dar Al-Quthni: Lemah, sedangkan Ibnu Mubarak meninggalkan (tidak mengambil) hadits-haditsnya.[8]

Hadits Dua:

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu dia berkata: telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘ALaihi Wasallam:

“Siapa yang membaca “Yasin” pada malam hari, maka subuhnya ia akan di ampuni”.

Diriwayatkan dan di sebutkan oleh:

- Abu Nu’aim di Hilyatul Auliya’

- Dan sebagian di keluarkan oleh Dailami ma’tsurnya al-khattab.

Hukum hadits:
Hadits ini adalah LEMAH SEKALI.

Catatan: Hadits ini mempunyai makna shahih (benar) sebagaimana pada pembagian riwayat yang diterima tentang fadhilah surat Yasin, akan tetapi hadits dengan riwayat seperti ini adalah lemah sekali.

5. Meringankan si-mayit bila diabacakan surat kepadanya

Dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda:
“Tidaklah seorang mayit di bacakan disisinya surat Yasin melainkan Allah akan meringankan baginya”.
Diriwayatkan dan disebutkan oleh:

- Disebutkan oleh Imam Suyuthi di Tafsirnya Durul Mantsur
- Disebutkan oleh ibnu hajar di talkhish habir fi kitab janaiz
- Dan dikeluakan oleh Abu SYaikh di fadhail QUr’an

Hukum hadits:
Hadits ini sandanya LEMAH SEKALI.
Pada sanadnya ada Marwan Bin Salim, berkata Abdullah Bin Ahmad Bin Hanbal dari bapaknya: Marwan tidak Tsiqah, dan Uqaili dan Nasa’I juga berkata demikian, berkata Ibnu Abi Hatim: Munkar hadits sekali, berkata Dar Quthni: Matruk (ditinggalkan), berkata Abu Arubah: Pemalsu hadits, dan berkata Ibnu Hajar: matruk (ditinggalkan)[9].

Ta'liq

Hadits ini merupakan sumber dasar yang paling banyak di amalkan oleh orang Indonesia dan Malaysia, mereka mengira bahwa surat Yasin itu di anjurkan membacanya ketika seseorang sudah meninggal karna yang demikian akan meringankan bebannya.

Dan banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa hadits ini adalah lemah sekali dan tidak boleh beramal dengan dasar ini, sebab yang dianjurkan adalah membacakannya pada ketika mayat sekarat dan akan meninggal, bukan telah meninggal.

Allahu A’lam!

[1] . Hadits-Hadits yang kita paparkan ini banyak di ambil dari Kitab Fadhail Suwaril Qur’an, oleh DR. Ibrahim Ali Isa, Jazahullahu khairan.
[2] . Hadits SHahih Riwayat Ibnu Hiban di Shahihnya.
[3] . HR. Imam Nasa’I, dalam kitab Amal lail walilah, Ibnu Majah dalam kitab Janaiz, Hakim dalam kitab fadhail Qur’an, dan Imam Ahmad dari ‘Arim bin dari Abdullah bin Mubarak.                       [4] . Lihat Silsilah Dha’ifah, syaikh Albani 1/66 no 50.
[5] . Lihat Tanzih Syari’ah 1/122.
[6] . Lihat Tarikh Kabir, dan dan Dhu’afa’ kabir oleh ‘Aqili.
[7] . Lihat Tanzih Syari’ah 1/63.
[8] . LIhat Tahdzib 11/38, dan taqrib 2/318.
[9] . LIhat Tahdzib 10/93 dan taqrib: 2/239.

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama