Kisah Kapal Laut yang tak terkalahkan (Titanic)

Kisah Kapal Laut  yang tak terkalahkan (Titanic)

Pada akhir abad 19 miladi, Inggris membuat sebuah kapal laut besar dan mewah, dan pada masa itu Inggris terkenal dengan nama “Sayyidatul bihar (nyonya laut)”, tetekala kapal besar ini selesai dibuat merekapun berlayar ketengah samudera, untuk bersenang-senang; sedangkan penumpangnya merupakan keluarga-keluarga orang penting dan cendikiawan mereka, namun mereka merasakan injaz (karya) ini tidak ada masil (banding)nya di dunia ini, sehingga membuat mereka gurur dan sombong karna kapal mereka tidak tertandingi, baik itu dari segi besar dan mewahnya kapal ini, dan juga mahalnya..sehingga mereka menyebut kapal ini dengan istilah “Kapal yang tak terkalahkan”.

Dan mereka mengira bahwa dengan kapal yang besar seperti ini mereka akan sanggup menguasai bumi Allah ‘Azza WaJalla, sehingga salah seorang mereka berkata: “Hingga Tuhan sendiri tidak akan sanggup menguasai kapal ini”.

Firman Allah Ta’ala:

“Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?” (QS. ‘Abasa: 17).

Tidakkah kamu tahu wahai orang pandir bahwasanya kapal-kapal bertasbih dan sujud kepada Allah Ta’ala?!, firman Allah Ta’ala:
“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44).

Apakah kamu tidak tahu wahai manusia yang sombong bahwasanya kapal-kapal berlayar di air Allah? Dan di gerakkan oleh angin Allah? Akan tetapi tidak ada dosa yang lebih besar setelah kekufuran!

Akhirnya; kapal besar dan mewah inipun berlayar dengan megahnya menentang samudera luas, sedangkan didalamnya terdapat 504 penumpang yang merupakan pemuka kaum dan keluarga mereka, sehingga berat kapal tersebut sampai pada 46 ribu ton!

Penumpangnya sibuk dengan nyanyian, joget dan dansa, minum-minuman keras, dan perzinaan..dan tetakala mereka seperti itu, kapalpun berlayar jauh ditengah-tengah samudera yang luas dan dalam sekali, namun tiba-tiba kapal tersebut menabrak sebuah gunung salju kecil sehingga menenggelamkannya perlahan-lahan, dan jadilah kapal besar ini penghuni bawah laut dan sebagai rumah bagi makhluq bawah laut, sedangkan penumpangnya menjadi makanan lezat bagi ikan-ikan, dan tidak satupun dari mereka yang selamat.[1]

Mau’izhah

Selamanya..demi Allah, kesombongan tidak akan pernah di sukai Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:

“…Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. N-Nahl: 23).

Dan ini adalah selama-lamanya pengharaman ini berlaku bagi makhluq manapun, baik yang thaat menyembah Allah ataupun yang enggan menyembahnya, karna sifat sombong hanya akan merusak bumi beserta isi-isinya, merusak pemiliknya sendiri, merusak keluarganya dan merusak masa depannya di akhirat kelak.

Sombong adalah awal dosa yang memaksiati Allah Ta’ala, dan yang paling pertama kali melakukan maksiat ini adalah Iblis La’natullah ‘alaih, ketika Allah memerintahkannya supaya sujud kepada Nabi Adam Alaihis Salam sebagai sujud penghormatan bukan sujud menyembah.

Akan tetapi Iblis bukannya thaat dengan perintah Allah, namun dia berbalik sombong dan membantah kata-kata Allah..dengan kata-katanya yang masyhur “Aku lebih baik dari Adam”. Sehingga dengan kesombongan inilah Allah ‘Azza WaJalla laknat Iblis dan Allah usir dari sorga, dan Allah telah janjikan kepadanya bahwa dia adalah penghuni abadi Neraka.

Dan begitu jugalah dengan semua makhluq..bahwa haramnya berbuat sombong adalah muthlaq untuk siapa saja, baik itu sombong yang bersifat Agama ataupun yang bersifat Duniawi. Adapun sombong dalam Agama seperti; Sombong seseorang bahwa dialah yang paling thaat, yang paling alim (berilmu), yang paling rajin beribadah, puasa, shalat..dst. sedangkan yang bersifat duniawi, seperti; sombong seseorang dengan pangkat, kedudukan, harta, keluarga dan nasab, kemuliaan, dst.

Sombong ini diharamkan kapan dan dimana saja, walaupun ada rukhshah (keringanan) dalam beberapa hal, namun yang demikian bukan pula sombong yang bermakna hakiki akan tetapi mempermudah sebuah jalan.

‘Ibrah dari kisah orang-orang terdahulu

Belajar dari kisah-kisah orang terdahalu dari kita adalah sebuah didikan yang mujarab sebagaimana diajarkan Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Dan pada kisah-kisah mereka itu (umat-umat terdahulu) sungguh menjadi ibrah (pelajaran) bagi orang yang berfikir”. ( QS: Yusuf: 111).

Dan didalam Al-Qur’an sendiri banyak disebutkan kisah-kisah umat terdahulu; bagaimana Allah hancurkan mereka dengan berbagai jenis azab, karna mereka sombong dengan ayat-ayat Allah dan bahkan mereka menganiaya para utusan Allah, diantara kaum dan orang-orangnya tersebut adalah: Kaum ‘Ad dan Tsamud, kaum Saba’, kaum Mu’tafikah, Fir’aun yang dibangga-banggakan oleh orang Mesir, Qarun,  dst.

Sehingga bisa kita simpulkan; bahwa peradaban manapun apabila dibangun dengan asas (pondasi) sombong dan kezhaliman, maka peradaban itu selalu akan berakhir dengan kehinaan dan kenistaan.

Dan hal ini mencakup seluruh hal, bukan saja umat..akan tetapi pribadi lebih utama untuk di bicarakan, bukankah anda sering melihat bahwa orang-orang sombong yang pernah anda jumpai selalu berakhir dengan tidak baik?! Dan itu semua adalah ketetapan Allah dan hukum di terapkan-Nya untuk makhluq-Nya.

Faedah dari kisah:

Dari kisah dan komentar kita diatas, kita bisa mengambil beberapa ibrah dan faedah yang semoga bisa mendidik kita kepada sifat tawadhu’ dan rahmat terhadap alam semesta:

1.      Allah Ta’ala tidak menyukai orang-orang sombong, dan Dia akan selalu menghinakan siapa saja yang berniat menyombongkan diri di muka bumi ini.
2.      Sombong adalah sifat Allah saja, dan tidak boleh di miliki oleh siapa saja di jagat ini.
3.      Bila ada sifat gurur dan sombong pada diri kita; berusahalah meninggalkannya dan menjauhkannya dari diri kita, karna ia hanya akan merusak akhirat dan dunia kita.
4.      Siapa saja yang bertawadhu’ (merendah hati) Allah pasti akan mengangkat derajatnya, dan menjadikannya diantara orang-orang mulia..bukankah Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah sebaik-baik misal (contoh/teladan) dalam hal ini?!.
5.      Kisah-kisah umat terdahulu adalah sebaik-baik contoh yang menceritakan akhir dan ganjaran kesombongan.
6.      Sombong adalah sifat Iblis maka salahilah sifat jelek ini dengan bertawadhu’ dan banyak sujud, sebab ketika Iblis disuruh sujud dia enggan.
7.      Sifat sombong akan mengharamkan pemiliknya dari menghuni sorga, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
“Tidak akan masuk sorga orang terdapat dalam hatinya sebesar biji dzarrah dari sifat sombong”.
Itu saja hanya sebesar biji dzarrah apalagi sombongnya sebesar gunung?!!.

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat tercela ini dan menjadikan kita diantara hamba-hamba-Nya yang selalu menghambakan diri kepada-Nya dan selalu tawadhu’ terhadap makhluq..Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Allahu A’lam..

Oleh H. Muherman Numrah. LC

[1] . Nuruk Yaqin Fi syarh Asma’ Rabbil ‘Alamin “Alqahhar”

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama