Risalah dari Prof. DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin,
Segala puji hanya milik Allah, shawalat dan salam atas Rasulullah saw
beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti
teladannya dengan ihsan hingga hari pembalasan; selanjutnya..
Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw bersabda:
“مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا
أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ
وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ
وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai
oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu
10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula
jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab:
“Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad
dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Wahai umat Islam.. wahai umat manusia semua..
Sungguh Allah telah memberikan anugerah yang besar kepada umat Islam
pada tahun yang penuh berkah ini, musim semi yang penuh dengan revolusi
dan perubahan yang penuh berkah, yang senantiasa dinantikan sejak lama,
bahkan kalo boleh dikatakan: sejak berabad-abad.. revolusi yang menjadi
cita-cita dan idaman yang datang melalui takdir Allah dan Maha
Kuasa-Nya, untuk mengembalikan umat akan jati dirinya, menaikkan
martabatnya, serta menempatkan posisi yang dikehendaki Allah, seperti
yang disebutkan dalam firman Allah:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ
لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ
الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Ali Imran:110)
Umat Islam melalui Qur’annya, hidayah nabi yang penuh rahmat,
syariatnya yang lurus, merupakan rahmat dan petunjuk dari Allah Tuhan
semesta alam:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Al-Anbiya:107)
Syariat yang mengangkat jati diri manusia dari kehinaan dan
kerendahan, mengeluarkannya dari kegelapan menuju cahaya, dari kesesatan
menuju hidayah; karena itu, adalah suatu keharusan kita katakan:
sesungguhnya iradah Allah dan Maha Kuasa-Nya enggan kecuali Allah
sempurnakan cahaya-Nya dan tampilkan agama-Nya, mengasihi manusia dari
kerendahan dan kehinaan, sebagaimana yang Allah firmankan:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala
agama-agama meskipun orang musyrik membenci”. (As-Shaff:9)
Wahai umat Islam.. wahai umat manusia semuanya…
Saya sengaja menyebutkan orang-orang yang menakuti-nakuti mereka dari
Islam secara sengaja… orang-orang yang “Keinginannya menyimpang”
(Al-A’raf:45), kepada orang-orang yang “kesenangannnya menyebarkan
fitnah dan kerusakan dihadapan orang-orang beriman”. (An-Nur:19),
ketahuilah bahwa dunia di dalamnya begitu banyak kebaikan untuk seluruh
umat manusia, saat Allah memerintahkan untuk berbuat baik secara mutlak,
tidak hanya terbatas pada orang beriman saja. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah
kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”. (Al-Hajj:77)
Dan ketika memerintahkan kita untuk berbuat adil dan mengkhususkan
berbuat adil kepada musuh dengan nash khusus. Allah berfirman:
وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ
قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan”. (Al-Maidah:8)
Dan risalah nabi saw adalah rahmat; bukan hanya untuk umat Islam saja
namun untuk semesta alam, dan amal shalih yang disampaikan oleh nabi
saw tidak hanya untuk umat Islam saja, namun untuk memberikan manfaat
dan kebaikan bagi semua manusia, bahkan agama islam juga mengajak dan
memotivasi kita untuk senantiasa memberikan kasih sayang kepada hewan
maka kita tidak boleh mengurungnya, membuatnya lapar. Dalam syariat
Islam ada seseorang yang masuk surga hanya karena memberikan minum
kepada seekor anjing. Nabi saw bersabda:
بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي،
فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ العَطَشُ، فَنَزَلَ بِئْرًا، فَشَرِبَ مِنْهَا، ثُمَّ
خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ العَطَشِ،
فَقَالَ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي، فَمَلأَ خُفَّهُ،
ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ، ثُمَّ رَقِيَ، فَسَقَى الكَلْبَ، فَشَكَرَ
اللَّهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ”، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَإِنَّ
لَنَا فِي البَهَائِمِ أَجْرًا؟ قَالَ: ”فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
“Ketika ada seseorang berjalan dan
sangat kehausan, maka diapun menuruni sumur dan minum darinya, kemudian
pada saat keluar terdapat seekor anjing yang menjulurkan lidahnya karena
sangat kehausan. Maka dirinya berkata: sungguh dirinya sedang mengalami
seperti yang saya alami, maka diapun membuka sepatunya dan mengisinya
dengan air, lalu dipegang dengan mulutnya lalu diangkat dan saat itu
pula anjing minum, maka Allah mengapresiasi kepadanya dan memberikannya
ampunan”. Mereka berkata: wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami
mendapatkan ganjaran dari seekor binatang? Nabi bersabda: pada setiap
hati yang basah (hidup) terdapat ganjaran”.
بينما دخلت امرأة النار في هرة
حبستها: قَالَ صلى الله عليه وسلم: ”عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ
حَبَسَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ” قَالَ:
فَقَالَ: وَاللَّهُ أَعْلَمُ: ”لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِيهَا وَلاَ
سَقَيْتِيهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتيهَا، فَأَكَلَتْ
مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ”.
Kisah lain juga disebutkan bahwa ada
wanita masuk neraka karena seekor kucing yang dikurung olehnya. Nabi saw
bersabda: seorang wanita disiksa lantaran seekor kucing yang dikurung
olehnya hingga mati kelaparan, maka diapun dimasukkan ke dalam neraka.
Nabi bersabda: Allah berfirman: “Kamu tidak memberikan kepadanya
makanan, minuman saat kamu mengurungnya di dalam rumah, dan kamu juga
tidak melepaskannya, maka kucing itu hanya bisa makan dari makanan
tanah”.
Amal shalih yang dapat kita jadikan bekal darinya
Bahwa sepuluh hari yang penuh berkah ini, membawa kita untuk menilai
dan menghargainya, dan mengambil manfaat darinya; sehingga mampu
meningkatkan jati diri kita dan memuliakan jiwa dengan memperbanyak amal
shalih, meningkatkan amal-amal kebaikan dan tidak meninggalkan
sedikitpun dari waktu berlalu kecuali dengan beramal yang di dalamnya
terdapat kebaikan, bahkan seorang muslim tidak pernah boleh berhenti
dari suatu pekerjaan kecuali mensegerakan yang lainnya
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan yang demikian itu mereka saling berlomba” (Al-Mutaffirin:26)
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (Alam Nasyrah:7-8)
Sehingga -dengan demikian- kelak menjadi orang-orang yang dikhususkan
oleh Allah siapa dengan mengedepankan kebutuhan manusia.. seluruh
manusia.. lalu mendapatkan jaminan keamanan pada hari kiamat, pada saat
manusia seluruhnya ketakutan dan cemas.
Adapun diantara amalan yang dianjurkan pada hari-hari tersebut adalah
1. Haji dan umrah bagi siapa yang memiliki kemampun menuju jalan tersebut.
Allah SWT berfirman:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ للهِ
“Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah SWT”. (Al-Baqarah:196)
Nabi saw bersabda:
العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الجَنَّةُ
“Antara Umrah ke Umrah lainnya ada
penghapusan dosa diantara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada
ganjaran untknya kecuali surga”.
2. Memperkuat hubungan dengan Allah..
yaitu dengan mengerjakan amal yang diwajibkan lalu menambahnya dari yang disunnahkan.. Nabi saw bersabda, Allah SWT berfirman:
مَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ
أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ. وَمَا يَزَالُ عَبْدِي
يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai terhadap apa yang Aku
wajibkan. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan kepada-Ku dengan ibadah
sunnah kecuali Aku akan lebih cinta kepadanya”
3. Memperbanyak dizikir
Khususnya dzikir yang disampaikan oleh nabi
Muahmmad saw pada 10 hari awal yang penuh berkah ini; dari Ibnu Umar
berkata: dari Nabi saw bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ
الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ
وَالتَّحْمِيدِ
Tidak ada hari-ahri yang dianggap lebih agung oleh
Allah SWT dan lebih disukai untuk digunakan sebagai tempat beramal
sebagaimana hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah ini. Karenanya,
perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid. (Ahmad)
4. Berbakti kepada kedua orang tua
Allah berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa”. (An-Nisa:36)
5. Menyambung silaturrahim
Karena dengan menyambung silaturrahim akan menyambungkanmu kepada Allah, menambah rezki dan menganugerahimu kecintaan..
قال الله تعالى للرحم: ”أَلاَ
تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟!،
قَالَتْ: بَلَى يَا رَبِّ، قَالَ: فَذَاكِ”
Allah berfirman kepada rahim:
“Relakah engkau jika Aku menyambung orang yang menyambungmu dan memutus
orang yang memutusmu?! Maka dia berkata: demikian wahai Allah, Allah
berfirman: maka itulah untukmu”.
Dan Allah berfirman:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ
“Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (Muhammad:22)
Nabi saw juga bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَجَلِهِ فَلْيَتَّقِ اللهَ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang ingin dimudahkan
rezkinya dan dipanjangkan usianya maka bertaqwalah kepada Allah dan
sambunglah tali silaturrahim”.
Dan juga amal kebaikan lainnya; saya tidak katakan berbuat baik
kepada umat Islam saja namun kita diperintah untuk berbuat baik kepada
saudara kita dari umat Nasrani seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an
أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ
“Berbuat baiklah dan bersikap adillah kepada mereka” (Al-Mumtahanah:8)
6. Berkorban
Allah SWT berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka shalatlah untuk Tuhanmu dan berkorbanlah”. (Al-Kautsar:2)
Nabi saw bersabda:
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ
عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ
وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا
وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
“Tidak ada satu perbuatan yang
dilakukan manusia pada hari nahr (hari raya idul adha) yang lebih
dicintai oleh Allah SWT daripada penyembelihan hewan qurban, sungguh
qurban itu akan hadir pada hari kiamat lengkap dengan tanduk, kuku dan
bulunya. Dan sungguh darahya telah sampai kepada Allah Azza wa Jalla
sebelum darah itu menyentuh tanah, maka berbahagialah dengan sembelihan
kalian”.
Dan amal kebajikan lainnya seperti tilawah Al-Qur’an, mendamaikan
antara dua orang yang bertikai, baik dari perorangan, kelompok atau
Negara; karena “melakukan perbaikan adalah yang terbaik” (An-Nisa:128),
beruat baik kepada tetangga, menahan diri dari menyakitinya, baik
tetangga muslim atau non muslim, berkata baik, professional dalam kerja,
tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, mengajak pada yang ma’ruf dan
mencegah yang mungkar, menebarkan kebaikan ke penjuru dunia,
menghilangkan duri dari jalan adalah bagian dari iman…
Rasulullah saw bersabda:
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ- أَوْ
بِضْعٌ وَسِتُّونَ- شُعْبَةً؛ فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ. وَالْحَيَاءُ
شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
“Iman itu 70 an cabang –atau 60 an
cabang-; yang utama adalah mengucapkan kata tidak ada tuhan selain
Allah, dan paling rendah adalah menghilangkan penyakit dari jalanan. Dan
malu adalah bagian dari iman”, agama dan syariat, menjadikan orang yang
menghilangkan penyakit dari jalan bagian dari iman, dan tentunya lebih
utama lagi menghilangkan penyakit, kezhaliman dan bahaya dari setiap
insane yang hidup di bawah naungannya dan punuknya.
- Karena itulah dengan amal shalih, niscaya Allah membentangkan
kekuatan kita dari sisinya, mengabulkan doa-doa kita, melindungi kita
yang dari hal-hal yang membahayakan, seperti yang pernah disampaikan
dalam hadits qudsi:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم: ”إِنَّ اللهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ
بِالحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ
مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ
بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ
الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ
الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا. وَإِنْ
سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ. وَمَا
تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ
المُؤْمِنِ يَكْرَهُ المَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ
Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya
Allah berfirman: “Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku telah
mengumumkan perang kepadanya. Hamba-Ku tidak mendekatkan diri kepada-Ku
dengan sesuatu yang paling Aku sukai dari pada sesuatu yang Aku
fardhukan atasnya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan
sunnat-sunnat sampai Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya maka
Aku menjadi pendengaran yang untuk mendengarnya, penglihatan yang untuk
melihatnya, tangan yang untuk menamparnya dan kaki yang untuk berjalan
olehnya. Jika ia memohon kepada-Ku, niscaya Aku benar-benar memberinya.
Jika ia memohon kepada-Ku, niscaya Aku benar-benar melindunginya. Dan
Aku tidak bimbang terhadap sesuatu yang Aku lakukan seperti
kebimbangan-Ku terhadap jiwa hamba-Ku yang beriman yang mana ia tidak
senang mati sedang Aku tidak senang berbuat buruk terhadapnya”. (Bukhari).
- Dan dengan amal shalih pula niscaya turun rahmat Allah, Allah juga
akan berkenan mengeluarkan keberkahan dari bumi, menolong kita dari
musuh-musuh bangsa dan musuh kemerdekaan, menyatukan hati-hati kita,
memberikan kita perasaan cinta, kasih sayang dan saling kasih sesama
kita, menjadikan kita saling berukhuwah berlandaskan saling mencintai,
menyatukan hati-hati terhadap hati orang lain dari kita, sehingga kita
bisa bangkit di negeri sendiri, memajukan umat, membangun peradaban,
mengembalikan jati diri dan martabat, dianugerahi nikmat kebebasan dan
keadilan, sehingga menjadikan umat manusia secara keseluruhan merasakan
tentram dan aman baik pada jiwa, kehirmatan dan harta… dan inilah tujuan
yang senantiasa dicari oleh setiap manusia.
Wahai ikhwanul muslimin
Ikhlaslah karena Allah dalam setiap amal kalian dan salinglah
bergotong royong dengan orang lain untuk membangun umat, jangan membuat
dirimu resah oleh karena kalian dikenal atau tidak dikenal masyarakat,
cukuplah Allah yang melihat amal kalian, dan jujurlah bersama Allah
dalam setiap amal kalian, dan ketahuilah bahwa Allah hanya melihat hati;
karena itulah senantiasalah berada dalam kebersihan dan putih bersih,
sehingga mampu membawa iman kepada Allah dengan benar dan menjadi
kecintaan dari manusia dengan penuh ketulusan.
Jadilah penopang dan sandaran pada setiap orang yang berbuat untuk
kebangkitan umat, bukalah hati-hati kalian untuk setiap orang yang
memohon bantuan dalam membangun umat dan salinglah tolong menolong untuk
perbaikan masyarakat dan pembersihannya dari kerusakan, berhentilah
semuanya dengan serentak pada seseorang pada satu arah atau perusak atau
zhalim atau pencari fitnah atau perpecahan atau penipuan; karena
penyakit ini tidak akan tertular di tengah kita insya Allah.
Dan ketahuilah bahwasanya tidak akan berhasil satu partai atau faksi
secara sendirian untuk melakukan islah (perbaikan) pada warisan rezim
sebelumnya dengan berbagai kerusakan dan kehancuran yang melingkupi
seluruh lembaga dalam kurun waktu yang begitu lama, dan karena itulah
kami mengajak kepada seluruh elemen bangsa, setiap warga yang mukhlis,
setiap parai dan faksi yang benar; marilah bergandengan tangan dan
satukan tekad untuk membangun kembali sebagaimana mereka juga dalam satu
tangan dalam melakukan pewarisan.
Kami ingatkan pada setiap pojok pertikaian atau hingga pada
kepentingan yang berbenturan; marilah duduk bersama dan melakukan
kesepakatan untuk memilih pemimpin dari kalian dan diantara kalian,
bersungguh-sungguhlah semuanya untuk melakukan sesuatu yang terbaik
sebelum datang kesungguhan kalian dalam menuntut hak-hak kalian… karena
dengannya akan terwujud segala tuntutan kalian insya Allah.
Jika orang-orang yang sedang menunaikan ibadah haji telah
mengorbankan harta mereka dan meninggalkan negeri mereka, melepas
seluruh pakaian kebanggaan mereka dan berdiri daihadapan Allah dengan
penuh kekhusyu’an dan ketundukan; maka jadikanlah syiar kalian pada
hari-hari mendatang memakaikan hati dengan pakaian taqwa yang suci,
berdiri dihadapan Allah dengan penuh ketundukan, kehusyu’an dan
kepasrahan untuk menyatukan barisan, tidak berselisih, tidak
membangkitkan perasaan dengan berbagai permasalahan yang kita menjadi
penyebab di dalamnya; selama Allah mengharamkan jidal (perdebatan) maka
bagaimana dengan pengharaman, wajib menjaga dan memelihara agama kita,
berada dibawah naugannya dan mengumpulkan seluruh komponen anak bangsa
walupun beragam latar belakang dan agama mereka; untuk menjadi benteng
penghalang dihadapan setiap isu yang berusaha menebar perpecahan,
pertikaian, kebencian dan peperangan, guna mengkebiri revolusi sejak
dini.
Satukanlah seluruh faksi dari umat Islam yang ada diseluruh penjuru
bumi atas dasar cinta karena dan benci karena Allah dan permusuhan
kepada syaitan dengan merajam iblis sebanyak 71 kali
Sungguh mereka semua telah gagal dan merugi dan selamanya mereka
tidak akan merugi dan Allah akan menghalangi mereka dengan apa yang
mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang
serupa dengan mereka pada masa dahulu dan hal tersebut terjadi ketika
kita memperlihatkan dihadapan Allah bahwa kita adalah umat yang satu,
dan kita sebelumnya adalah seperti itu pada saat Islam masuk ke negeri
Mesir, dan tentunya kita akan tetap seperti selama agama ini tetap tegak
di tengah kita dan menjadi hukum terhadap apa yang terjadi di tengah
kita.
Dan ketahuilah bahwa sangat mengasihi kita, dan syariatnya sangatlah
memberikan maslahat untuk seluruh manusia dari seluruh produk akal
manusia, bahkan Allah telah menyempurnakan untuk kita dan merihai kita…
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu”. (Al-Maidah:3)
Dan ikhwanul muslimin dan setiap muslim yang ikhlas dan jujur telah ridha dengan apa yang telah diridhai Allah kepada kita.
إِنْ أُرِيدُ إِلا الإصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
“Aku tidak bermaksud kecuali
(mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada
taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. hanya kepada Allah
aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali”. (Huud:88)
Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com