Pernyataan Sikap IM Ketiga Terkait Tragedi Berdarah dan Pidato Marsekal Thantawi

GemaDakwah – Cairo, Ikhwanul Muslimin dalam mengambil keputusan dan sikap-sikapnya senantiasa memperhatikan pandangan yang seimbang antara logika dan perasaan yang diatur oleh kaidah-kaidah syar’i serta mengusung prinsip-prinsip dasar dan jauh dari kepentingan-kepentingan pribadi. Dan inilah yang membingkai sikap terakhir kita untuk tidak ikut serta dalam demonstrasi akhir-akhir ini.
Menurut analisa kami, terdapat sebuah skenario untuk membuat kerusuhan sehingga proses demokrasi tidak berjalan dan perpindahan pemerintahan dari militer kepada sipil pun terhambat. Oleh Karena itu, kami tetap akan melanjutkan proses perjalanan demokrasi ini, yang merupakan agenda utama dari revolusi 25 Januari.
Sangat disayangkan, sebagian masyarakat salah persepsi dalam memahami sikap kami dan berburuk sangka terhadap Ikhwanul Muslimin. Oleh karena itu, kami ingin mengklarifikasi dan menjelaskan poin-poin penting berikut ini:
  1. Para pemuda terpengaruh oleh tindakan kekerasan aparat kepolisian dan Polisi Militer terhadap para demonstran sehingga mereka ikut turun ke Tahrir Square membela para demonstran, mereka adalah anak bangsa yang berjiwa nasionalis murni.
  2. Bertindak keras terhadap mereka merupakan sebuah kesalahan dan pelanggaran.
  3. Kalau kami ikut serta dalam demonstrasi tersebut, maka tindak kekerasan, kerusuhan dan korban jiwa akan semakin bertambah. Dan hal ini akan menyebabkan hasil yang berlawanan dengan tujuan-tujuan revolusi 25 Januari.
  4. Kalaulah Kami mementingkan kepentingan-kepentingan pribadi dan mencari simpati masyarakat, maka ikut serta dalam demonstrasi di Tahrir merupakan cara termudah untuk mendapatkannya. Akan tetapi, kami lebih memilih tidak bergabung meskipun hujatan dan kritikan terus diarahkan kepada kami baik dari  pihak yang berseberangan dengan kami, juga dari pihak-pihak yang murni tidak memiliki data seperti apa yang kami miliki.
  5. Kepentingan kami terhadap pelaksanaan pemilu  sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bukan karena kepentingan kami terhadap kursi di Parlemen. Karena semua hal itu ada dalam pengetahuan Allah. Akan tetapi, hal ini karena pemilu merupakan langkah awal dalam proses demokrasi untuk menentukan kelengkapan sebuah negara (Parlemen, Undang-undang, Pemerintahan, Presiden) juga perpindahan pemerintahan dari Militer kepada Sipil yang terpilih dalam waktu segera.
  6. Kami telah mengeluarkan dua bayan resmi yang menjelaskan sikap-sikap kami. Dan telah kami kirimkan kepada Dewan Tinggi Militer, Para Pemuda mesir dan seluruh rakyat Mesir, para politikus, cendekiawan, wartawan media. Tidak hanya itu, kami juga melakukan komunikasi intensif dengan seluruh kekuatan yang ada. Sebuah usaha yang telah membuahkan beberapa hasil dan langkah-langkah positif serta  beberapa hal lainnya yang masih dalam pengkajian. Langkah-langkah positif tersebut adalah sebagai berikut:
  • Kesepakatan untuk menghentikan tindak kekerasan dan pembunuhan dari pihak kepolisian dan Militer dan menjadikan Tahrir Square daerah yang aman serta pengakuan dan perlindungan Undang-Undang bagi rakyat untuk melakukan demonstrasi damai yang tidak merusak aset-aset, baik milik pribadi maupun milik Negara.
  • Batasan waktu jadwal pemilu presiden yang  akan menjadi titik tolak perpindahan pemerintahan secara menyeluruh (Legislatif dan Eksekutif) kepada unsur sipil yang terpilih.
  • Kejelasan tentang proses pelaksanaan Pemilu Parlemen sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
  • Menerima pengunduran diri Isham Syaraf.
 Adapun beberapa hal yang masih kami tunggu keputusannya adalah sebagai berikut:
  1.  Menyerahkan seluruh Jenderal dan aparat keamanan yang mengeluarkan perintah dan atau melaksanakan perintah pembunuhan dan tindak kekerasan terhadap para demonstran untuk dilakukan investigasi hukum dan diadili dengan segera atas tindak kejahatan mereka.
  2. Segera memecat dan mengganti Dr. Ali Silmi dan dua Menteri lainnya (menteri dalam negeri dan Menteri Komunikasi) karena mereka merupakan orang pertama yang bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi.
  3. Membersihkan Kementrian Dalam Negeri dari aparat yang membenci rakyat dan ingin membalas dendam, sesuai dengan yang kami saksikan berupa pemandangan yang mengerikan terhadap rakyat Mesir, nilai-nilai dan moralitasnya. Di samping juga penggunaan gas air mata yang membahayakan.
  4. Permohonan maaf terhadap rakyat Mesir atas tindakan kekerasan yang terjadi dan jatuhnya puluhan korban meninggal dan ribuan luka-luka selama 3 hari berturut-turut karena hal itu akan mampu meredam kemarahan rakyat.
Semoga Allah senantiasa menjaga Mesir dan rakyatnya dari segala kejahatan.
 Ikhwanul Muslimin, Cairo: 27 Dzul Hijjah 1432 H/23 November 2011
(al-ikhwan.net)

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama