PKS Luncurkan RKI

 Dalam rangkaian acara  memperingati Hari Ibu, Partai Keadilan Sejahtera(PKS) meluncurkan program Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Peresmian RKI dilakukan secara simbolik dengan pemukulan gong oleh Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Peluncuran program RKI merupakan salah satu langkah nyata dilakukan PKS sebagai parpol Islam berbasis sosial untuk selalu memperhatikan peranan keluarga dalam pembangunan bangsa.

Ketua DPP PKS Bidang Perempuan, Anis Byarwati mengatakan, berbagai permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sebetulnya dapat dicarikan pemecahannya dari keluarga. Karena keluarga adalah pondasi bangsa. "Yang kami lakukan adalah salah satu bentuk kontribusi dalam pembangunan bangsa ini," ujar Anis, Sabtu (24/12).

Lebih lanjut Anis menjelaskan, dasar pemikiran dibentuknya RKI adalah keluarga yang merupakan pondasi peradaban. Menurutnya, jika ibu baik secara kepribadian, maka keluarga juga akan menjadi baik, sehingga berdampak pada terbentuknya masyarakat yang baik dan bangsa berkualitas.
"Karena itu ibu dan keluarganya menjadi sekolah awal dari perbaikan. Ini bukti komitmen PKS terhadap pembentukan generasi yang berkualitas. RKI bisa diakses masyarakat dengan mudah, untuk mendapatkan bekalan ilmu keluarga. Bagaimana menjadi suami yang baik, ayah yang hebat, istri yang baik, juga sebagai tempat konsultasi," ujarnya.

Hingga saat ini, sudah terbentuk 105 RKI di 33 provinsi seluruh Indonesia. Selain RKI, bidang perempuan PKS juga membentuk Pos Wanita Keadilan di seluruh provinsi di Indonesia untuk membantu mendorong perekonomian keluarga. Ada 5.800 Pos WK yang sudah terbentuk di 33 provinsi.

"Persoalan keluarga tidak hanya masalah kasih sayang, tapi juga soal ekonomi. Betapa banyak ibu berada di tempat-tempat yang bukan seharusnya karena untuk mempertahankan hidup keluarga. Karena itulah ini menginspirasi kami membentuk Pos WK agar para ibu bisa bekerja dari rumah mereka tanpa melepas fitrah dan fungsinya," kata Anis.



Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin menambahkan, kerusakan bermula ketika setiap pihak keluar dari fitrahnya. "Memang suami mempunyai orientasi mencari nafkah keluar rumah. tapi jangan lupakan kewajiban terhadap istri, anak, cucu, orang tua dan tetangga yang ada di rumah. Begitupun dengan para wanita dan istri. Karena itu, kalau ingin baik, kembali kepada fitrahnya," cetus Hilmi.[suaramerdeka/Andika Primasiwi / CN31 / JBSM]

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama