Seperti Apa Tradisi Non-Muslim Mesir Saat Ramadhan?

KAIRO--Sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim, Mesir juga memiliki tradisi khas selama Ramadhan. Seperti  buka bersama, membangunkan warga untuk sahur dengan drum dan membeli hiasan lentera untuk anak-anak. Lantas bagaimana dengan tradisi non-Muslim selama Ramadhan?

Diana Ashraf, apoteker, mengatakan sebagai non-Muslim, ia selalu menunggu Ramadhan seperti halnya kalangan Muslim. "Aku tumbuh dan besar di lingkungan Islami. Mereka baik padaku. Bahkan kakekku membelikan lentera ketika Ramadhan tiba," ungkap dia seperti dikutip onislam.net, Selasa (14/8).

Ahsraf mengatakan menjadi tradisi keluarganya untuk bersilaturahim ke setiap tetanggannya yang Muslim. Tetangganya yang Muslim, lalu mengajak keluarganya untuk berbuka puasa bersama.  Pada kesempatan lain, giliran keluarganya mengajak tetangga untuk berbuka puasa bersama.

"Namun, hal yang paling mengesalkan selama Ramadhan adalah aku selalu terjebak macet. Sebab, selama Ramadhan malam hari seolah siang hari, aktivitas begitu padat," paparnya.

Karim Ayman, mahasiswa Kedokteran Gigi, merasa Ramadhan membuat aktivitas bersama teman-temannya terhambat. Sebab, teman-temannya yang berpuasa biasanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk beribadah. "Aku baru bisa bertemu mereka hanya ketika berbuka," keluh dia.

Karim juga menyayangkan ketika Muslimah mengenakan jilbab hanya pada bulan Ramadhan. Namun melepasnya ketika Ramadhan berakhir. Dalam hatinya, Karim berpikir mungkin karena Muslimah hanya melihat jilbab tak lebih dari sepotong kain yang menutupi kepala.

Karim juga percaya, berpuasa melatih pengendalian diri dan mengatur hawa nafsu. Dalam keyakinan Kristen, berpuasa menghindari daging dan susu, hal itu juga merupakan bentuk kontril diri dan meningkatkan kualitas iman. "Sayangnya, umat Islam tidak memahami ini. Saya percaya, kemajuan rohani di Ramadhan tergantung setiap individu masing-masing," ungkapnya.

Satu hal yang berkesan bagi Karim selama Ramadhan, ketika di jalan-jalan raya, orang-orang membagikan air putih dan kurma bagi pengendara yang terjebak macet ketika waktu berbuka tak lama lagi tiba. Pernah ia mendapat air dan kurma, ia sempat bingung karena dirinya seorang non-Muslim sementara itu adalah hak Muslim. "Spontan saja, aku kembalikan saja," kata dia.
REPUBLIKA.CO.ID,

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

أحدث أقدم