Aksi sejuta massa akan digelar besok [01/12/2012] untuk mendukung keputusan Presiden mursi yang mengeluarkan dekrit.
"Aksi Sejuta massa pro-dekrit Presiden Mursi
akan turun ke jalan Sabtu pagi [01/12/2012] untuk mendukung dekrit Presiden Mursi agar
dipertahankan," kata koresponden Mi’raj News Agency (MINA) di Kairo
saat dihubungi dari Jakarta Jum'at dini hari (WIB).
Aksi Sejuta massa
pro-dekrit Mursi itu direncanakan berpusat di Tahrir Square. Aksi ini
dikhwatirkan dapat memicu bentrokan dikarenakan massa anti-dekrit Mursi sudah
berada di Tahrir Square sejak Jum'at (23/11) lalu.
Massa pro-dekrit Presiden Mursi
yang akan mengambil bagian dalam aksi demontrasi Sabtu besok merupakan gabungan
dari gerakan Islam yaitu, Ikhwanul Muslimin, Partai Keadilan dan Kebebasan
(sayap politik Ikhwanul Muslimin), Partai Salafi Al-Nour, Partai Salafi
Al-Asala, Front Salafi, Partai Pengembangan dan Pembangunan (sayap politik
Jama'ah Islamiyah) dan partai Islam moderat Al-Wasat.
Sementara itu, hingga kini demo
yang dilakukan anti-dekrit Mursi masih terus berlangsung di Tahrir
Square. "Jumlah pendemo anti-dekrit Mursi pun semakin berkurang dari hari ke hari,
yang bertambah hanya pada poster dan tulisan-tulisan slogan anti-dekrit Mursi." seperti dikutip koresponden MINA yang ada di Kairo.
Dia menegaskan, pendemo
anti-dekrit Mursi yang berada di Tahrir Square berasal dari daerah-daerah luar
Kairo. "Mereka mendapat fasilitas bus untuk melakukan demonstrasi di
Tahrir Square," ujarnya.
Tidak hanya diberi fasilitas bus,
para pendemo anti-Dekrit mursi juga diberi uang saku sekitar 150 Pound Mesir
(Rp 235 ribu). "Mereka difasilitasi oleh tokoh-tokoh dari partai liberal
dan anti Islam".
Beberapa tokoh penggerak demo
tersebut tampak di lapangan adalah Mohamed El-Baradei, Amr Moussa dan Hamdeen Sabahi.
Ketiganya adalah tokoh politik Mesir yang kalah saat pemilu pemilihan Presiden
Mesir Juni lalu.
Dekrit Mursi Bersifat Sementara
Hingga kini Presiden Mesir
Muhammad Mursi tidak ada tanda-tanda untuk mencabut Deklarasi Konstitusi yang
dikeluarkannya pada Kamis (22/11). Deklarasi Konstitusi tersebut menggambarkan
keputusan presiden mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
Namun, Deklarasi Konstitusi
tersebut sifatnya hanya sementara, dekrit itu bertujuan meminta
pertanggungjawaban mereka yang terlibat kegiatan korupsi yang dilakukan di
bawah rezim mubarak dan selama masa transisi, serta untuk mencapai hak-hak
para martir revolusi, yang hanya dapat dicapai dengan deklarasi tersebut.
"Presiden menegaskan
kembali sifat sementara dari perkataan resolusi, yang tidak dimaksudkan untuk
berkonsentrasi pada kekuasaan, tetapi sebaliknya untuk menyerahkan hal itu
kepada parlemen yang terpilih secara demokratis dan untuk menghindari setiap
upaya untuk melemahkan atau membatalkan dua badan yang dipilih secara
demokratis (majelis tinggi tingkat parlemen dan Majelis Konstituante), serta
menjaga sikap netral dari lembaga peradilan dan membatalkan politisasi lembaga
tersebut," lanjut jurubicara Kantor Kepresidenan dalam siaran
pers Ahad (25/11) lalu.
Dilansir dari website resmi
Ikhwanul Muslimin, Dr Essam El-Erian, Wakil Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan
(FJP), yakin bahwa permintaan para demonstran anti-dekrit Mursi untuk
membatalkan Deklarasi Konstitusi akan dicapai dalam beberapa pekan ke depan,
saat konstitusi baru negara itu menggantikan semua piagam sebelumnya.
"Israel adalah yang pertama untuk
menggambarkan Presiden Mohamed Mursi sebagai seorang diktator, karena Zionis
takut akan revolusi Arab." Tegas Erian.
Dr Erian menekankan, warga Mesir
sekarang menuntut stabilitas bagi pembangunan ekonomi. [mina]
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com