Demonstrasi Massa Sekuler Kembali Memakan Korban di Mesir

Tarqiyah :Sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari 200 terluka di Mesir pada hari Minggu dari demonstrasi kekerasan dari yang   pro dan anti-Presiden Mohammad Mursi , kata beberapa pejabat keamanan dan kesehatan.
Satu orang tewas di provinsi Mesir tengah Assiut ketika orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembaki demonstran, seorang pejabat keamanan kepada AFP.
Sebelumnya, satu orang tewas dalam bentrokan antara pendukung dan penentang Mursi di provinsi Beni Sueif, selatan Kairo, televisi Al Arabiya melaporkan.
Seorang pejabat kesehatan mengatakan kepada Al Arabiya bahwa setidaknya 253 orang terluka dalam bentrokan nasional.
Markas Ikhwanul Muslimin Mesir, diserang dengan bom bensin, gerakan Islam dan pejabat keamanan mengatakan, menurut AFP.
Sekitar 150 “preman” menyerang gedung Moqqattam dengan bom molotov  dan batu, kata gehad al-Haddad, juru bicara Ikhwanul Muslimin.
Oposisi Nasional (sekuler)   mengatakan pengunjuk rasa akan tetap berada di jalan-jalan sampai jatuhnya rezim.
Partai Kebebasan dan Keadilan, lengan politik Ikhwanul Muslimin, juga bersumpah bahwa koalisi pro-Mursi juga akan tetap bertahan  untuk membela sampai oposisi mengakhiri unjuk rasa mereka.
Mesir terpecah pada hari Minggu dengan  potensi kekerasan, kendati kantor presiden mengatakan terbuka untuk dialog dengan oposisi.
“Dialog adalah satu-satunya cara untuk kita dapat mencapai pemahaman … Kepresidenan terbuka untuk dialog nasional yang nyata dan serius, “kata juru bicara kepresidenan Ehab Fahmy dalam wawancara pers yang disiarkan oleh Al Arabiya.
Fahmy meminta pengunjuk rasa untuk tunjukkan  ”sifat damai” dalam  protes mereka.
Melambaikan bendera nasional,  ratusan ribu massa dikumpulkan pada sore hari pada Tahrir Square Kairo .
“Rakyat ingin jatuhnya rezim!” Teriak mereka kali ini ,  mereka tidak melawan diktator tetapi melawan pemimpin mereka yang terpilih lewat demokrasi , yang baru menjabat  setahun .
Di kota-kota lain, ribuan demonstran juga berkumpul. Ratusan ribu orang di pusat kota Alexandria , menurut Reuters.
Lebih dari 20.000 pendukung Mursi juga berkumpul di ibukota, di lokasi masjid yang tidak jauh dari istana presiden di pinggiran kota.
Diwawancarai oleh sebuah koran Inggris, Mursi mengulangi bahwa ia melihat demontrasi itu sebagai serangan yang tidak demokratis pada legitimasi pemilu .
Mursi telah  membuat tawaran dialog , Tapi oposisi menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah terlambat. Mereka hanya berharap Mursi segera mengundurkan diri . (Arby/Dz)
 Wallahu A‘lam.


1 Komentar

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

  1. Media tetap menjadi corong liberalis dan sekularis... Biarlah nantinya semua akan terang benderang kalo tak dunia sudah pasti di akhirat.... Subhanallah...

    BalasHapus

Posting Komentar

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama