picture

Mahasiswa Al-Azhar Ungkap Kebohongan Media berita 'Kampus Al-Azhar Diserang Pro Mursi'

Tarqiyah :

Kabar penyerangan kampus Al-Azhar oleh pendukung pro Mursi pada Sabtu(27/7/2013) waktu setempat tidak benar. Aksi lempar batu yang dilakukan massa pro Mursi tak bermaksud menyerang, melainkan bentuk pertahanan diri dari serangan militer.
Hal ini disampaikan mantan Gubernur Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) Mesir, Muhammad Syukron Darmis kepada ranahberita.com Senin(29/7/2013). "Bukan pendukung pro Mursi yang menyerang, melainkan militer dan preman bayaran. Militer ini bersenjatakan lengkap dan berdiri di depan kampus Al-Azhar."
Syukron juga membantah kerusuhan dimulai oleh kelompok pro Mursi. "Mereka hanya demonstrasi damai, tak bersenjata, hanya membawa Al-Qur`an. Mana mungkin mereka yang duluan menyerang," tegasnya.
Syukron juga menyayangkan kabar yang beredar di media nasional dan internasional yang masih menyebut kerusuhan terjadi akibat serangan dari kaum pro Mursi. "Berita bohong dan berita murahan itu," umpatnya.
Senada dengan Syukron, Imam Rasikh Islami mahasiswa Al-Azhar asal Padang menyebutkan hal yang sama. "Militer menduduki kampus Al-Azhar, dan menembaki masa pro Mursi dari gedung-gedung kampus menggunakan sniper," kata Imam.
Masa pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi sebelumnya menduduki 33 titik strategis pada Jumat(26/7/2013). Dalam aksinya ratusan ribu hingga jutaan massa ini hanya menyuarakan keinginan mereka agar militer mengembalikan kedudukan presiden pada Mursi.
Melihat masa yang berdemo secara damai membuat kesabaran militer habis dan menyerang pendemo. "Militer ini tak tahan melihat pendemo yang sabar dan damai. Mereka merasa sudah jenuh dan kalah dengan kesabaran para pendukung pro Mursi, makanya pendemo diserang," kata Syukron.
Akibat peristiwa lanjutan ini, sekitar 8000 lebih massa mengalami luka-luka, 900 orang terkena tembakan peluru dan gas air mata serta 800 orang gugur sejak Kudeta pada 30 Juni lalu.
Hingga saat ini pendukung Mursi masih bertahan pada titik-titik strategis seperti Rab'ah wa Adawea hingga tuntutan mereka dipenuhi militer. (Novia Amirah/Ed1/ranahberita)
 Wallahu A‘lam.


KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama