Republik Afrika Tengah (CAR) warga sipil Muslim dibantai

GemaDakwah : PEMBANTAIAN yang menargetkan warga sipil Muslim dan terus berlanjut di Republik Afrika Tengah (CAR) bisa menarik kelompok-kelompok Islam militan regional dan internasional, mantan menteri negara itu memperingatkan.
“Jika orang Kristen tidak berhenti membunuh Muslim, maka saya khawatir kelompok seperti Al-Qaidah dan Boko Haram mungkin akan terseret ke dalam konflik ini,” ungkap Jenderal Mohamed Dhaffane, mantan menteri negara dalam pemerintahan presiden interim Michel Djotodia kepada Anadolu Agency.
Dia juga memperingatkan bahwa mantan pejuang seleka mungkin menyerang kembali jika milisi Kristen tidak berhenti membunuh kaum Muslim.
“Saya telah menasihati umat Islam dan pejuang mantan seleka agar tidak berusaha melakukan balas dendam terhadap serangan Kristen, tapi mereka telah mendidih dengan emosi dan mereka akan membalas jika orang Kristen terus membunuh mereka,” ujar Dhaffane.
Muslim menjadi target serangan dengan frekuensi yang terus meningkat sejak Januari, ketika Catherine Samba-Panza, seorang Kristen yang menjabat sebagai walikota ibukota Bangui, terpilih sebagai presiden CAR.
Milisi Kristen saat ini berkeliaran pinggiran kota Bangui, dan terkadang mendirikan pos-pos pemeriksaan ilegal dalam rangka untuk mengidentifikasi warga Muslim untuk mereka bantai.
Sejumlah umat Islam digantung di siang hari bolong dan tubuh mereka dibakar. Beberapa masjid di Bangui dihancurkan dan puluhan rumah warga Muslim dijarah.
Pekan lalu, tidak lama setelah CatherineSamba-Panza meninggalkan upacara resmi, ratusan personel tentara menyeret seorang warga sipil dari keramaian dan menggantungnya karena dicurigai sebagai mantan pejuang Muslim seleka.
Kristen, yang merupakan mayoritas penduduk CAR, menuduh Muslim mendukung mantan pemberontak seleka yang menggulingkan Francois Bozize, seorang Kristen, Maret tahun lalu dan kemudian menunjuk Djotodia, seorang Muslim, sebagai presiden interim.[fq/islampos/anadolu]

 

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama