Kisah Captain AirAsia QZ8501, Irianto: Allahu Akbar!!

GemaDakwah : "Allahu Akbar"
Demikian pekik Captain Irianto, pilot pesawat Airbus A320 milik maskapai penerbangan AirAsia yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Ahad 28 Desember 2014 lalu, sesaat sebelum pesawat tersebut kehilangan kendali dan menghunjam ke laut.

Hal ini dikisahkan oleh Nurcahyo Utomo, seorang ahli yang membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) usai mendengarkan Cockpit Voice Recorder (CVR) AirAsia QZ8501.

"Saya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi saat dia meneriakkan kalimat tersebut," ungkap Nurcahyo Utomo seperti dilansir RMOL Kamis, 15 Januari 2015 lalu.

Kata-kata serupa juga diserukan oleh Captain Refri Agustian Widodo, pilot Adam Air yang mengalami kecelakaan di perairan Majene, Sulawesi Selatan, 1 Januari 2007, dan beberapa pilot lain yang mengalami kecelakaan serupa.

""Kata-kata itu membuat saya merinding," katanya. Nurcahyo pun menambahkan, "Mendengarkan rekaman kotak hitam sebuah pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tidak seperti mendengarkan musik atau diskusi," ujarnya.

Butuh mental yang cukup kuat, tambahnya. Nurcahyo mengaku sangat sedih dan gugup harus mendengar kata-kata terakhir dari Irianto, orang yang berjasa mengajarinya untuk menerbangkan pesawat. Meski demikian ia harus menyelesaikan mendengar seluruh rekaman percakapan tersebut.

"Mendengar percakapan terakhir akan menjadi kunci untuk mengungkap penyebab kecelakaan AirAsia. Kami akan tahu apa yang sebenarnya terjadi dari pembicaraan antara pilot dan co-pilot sebelum kecelakaan itu," imbuhnya.
Voice Cockpit Recorder AirAsia berhasil dievakuasi para penyelam dari TNI AL pada hari Selasa, 13 Januari 2015 lalu. [*/fs]

 

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

أحدث أقدم