GemaDakwah :
Wallahu A‘lam.
Islamedia
- Kekejaman, pembantaian, terpampang di depan mata. Rab'ah dibanjiri
darah, HAM diobrak abrik, Ribuan nyawa telah melayang, dunia masih
BUNGKAM. Termasuk negeri merah putih ini...
Negeri yang dalam pembukaan UUD '45 nya menyebutkan menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan pri keadilan, ternyata tak bisa berkata-kata atau mungkin hanya sekedar PRIHATIN??
Ini bukan lagi soal siapa mereka dan siapa kita. Apa agama mereka dan apa agama kita. Apa bangsa mereka dan apa bangsa kita. Apa bahasa mereka dan apa bahasa kita. Bukan..bukan tentang itu semua! ini tentang MANUSIA, yang apabla kita bercermin, manusia yang ada di dalam cermin itu kini tengah disembelih. Apa yang akan kau lakukan??
Manusia yang benar-benar manusia adalah yang bisa memanusiakan manusia lainnya. karena pada hakikatnya memanusiakan orang lain, sama saja memanusiakan diri sendiri. Dan sikap tak peduli dengan kondisi orang lain, sesungguhnya ia bukan manusia!
Tidak usah lagi beberkan kisah cinta IKhwan/Mesir terhadap Indonesia. Tidak usah lagi dibuka bagaimana Mesir negeri pertama yang mendukung kemerdekaan negeri ini. Tak usah lagi disampaikan bahwa Mursi pernah datang membantu korban Tsunami Aceh..Tak usah..tak usah itu. Mereka sudah tahu semua tentang itu, walaupun nampak pura-pura tak tahu.
Tak usah lagi merengek pada si pemimpin negeri ini untuk tegas dalam menyikapi pembantaian di Mesir,,tak usah lagi memohon-mohon kepada pemimpin pemimpin negeri ini sambil merengek sesenggukan.."paakk..buu...dulu Mesir berjasa negeri pertama yang mendukung kemerdekaan negeri kita pakk..buu..ayolahh bantuu..." tak usah..tak usahlah seperti itu lagi!
Semua jasa Mesir untuk Merah Putih, sebagai bangsa yang tahu terima kasih dan tahu bagaimana cara berbalas budi tak perlu lagi diajari untuk memberikan sekedar sikap tegasnya. Namun diluar itu semua, saya, anda, juga pemimpin-pemimpin negeri ini yang mengaku sebagai MANUSIA, sangat tidak layak jika sebuah pembantaian terjadi dengan semena-mena, jika ribuan tubuh telah tumbang bersimbah darah tertembus timah panas, jika ratusan tubuhpun telah berubah menjadi arang hitam terbakar api kedzaliman, saya, anda, dan seluruh pemimpin ini yang mengaku sebagai MANUSIA, tak pantas disebut manusia jika hanya diam, acuh apalagi hanya sekedar "PRIHATIN".
Dimana rasa kemanusiaan yang kita miliki?? sekali lagi ini bukan soal balas budi atas jasa Mesir terhadap Merah Putih. Lupakan sajalah soal itu. Karena ini tentang manusia yang disembelih secara massal dan dipertontonkan dengan kepongahan penguasa dzalim! dimana naruni anda? anda mansuia kan??
Jangan lagi ada yang bicara "tidak usah urus negeri orang lain, urus saja negeri sendiri yang belum beres!" saya yakin ini bukan manusia yang bicara, apalagi malaikat! Sampai kapanpun masalah dalam negeri akan selalu ada, takkan pernah sempurna. yang menjadikannya sempurna adalah ketika kepedulian terhadap tetangga bisa dibanggakan. Kepedulian untuk membantu tetangga yang sedang dirundung masalah. Kita tentu wajib mengolah, terus memperbaiki keadaan dalam negeri, namun bukan berarti tutup mata dengan apa yang terjadi pada tetangga sebelah. Jika kita tak mau peduli dengan kondisi orang lain, atau tetangga kita. hidup saja di hutan!
Bantulah saudaramu, maka Allah akan melipat gandakan kebaikanmu. Bantulah negara tetanggamu, dengan begitu Allah akan menambahkan berkah rahmat untuk negerimu.
masih mau egois?? masih tidak mau bantu saudara anda? berkacalah! dan perhatikan baik-baik siapa makhluk di dalam cermin itu! Jangan-jangan bukan manusia!
Ibnu Nisan
Negeri yang dalam pembukaan UUD '45 nya menyebutkan menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan pri keadilan, ternyata tak bisa berkata-kata atau mungkin hanya sekedar PRIHATIN??
Ini bukan lagi soal siapa mereka dan siapa kita. Apa agama mereka dan apa agama kita. Apa bangsa mereka dan apa bangsa kita. Apa bahasa mereka dan apa bahasa kita. Bukan..bukan tentang itu semua! ini tentang MANUSIA, yang apabla kita bercermin, manusia yang ada di dalam cermin itu kini tengah disembelih. Apa yang akan kau lakukan??
Manusia yang benar-benar manusia adalah yang bisa memanusiakan manusia lainnya. karena pada hakikatnya memanusiakan orang lain, sama saja memanusiakan diri sendiri. Dan sikap tak peduli dengan kondisi orang lain, sesungguhnya ia bukan manusia!
Tidak usah lagi beberkan kisah cinta IKhwan/Mesir terhadap Indonesia. Tidak usah lagi dibuka bagaimana Mesir negeri pertama yang mendukung kemerdekaan negeri ini. Tak usah lagi disampaikan bahwa Mursi pernah datang membantu korban Tsunami Aceh..Tak usah..tak usah itu. Mereka sudah tahu semua tentang itu, walaupun nampak pura-pura tak tahu.
Tak usah lagi merengek pada si pemimpin negeri ini untuk tegas dalam menyikapi pembantaian di Mesir,,tak usah lagi memohon-mohon kepada pemimpin pemimpin negeri ini sambil merengek sesenggukan.."paakk..buu...dulu Mesir berjasa negeri pertama yang mendukung kemerdekaan negeri kita pakk..buu..ayolahh bantuu..." tak usah..tak usahlah seperti itu lagi!
Semua jasa Mesir untuk Merah Putih, sebagai bangsa yang tahu terima kasih dan tahu bagaimana cara berbalas budi tak perlu lagi diajari untuk memberikan sekedar sikap tegasnya. Namun diluar itu semua, saya, anda, juga pemimpin-pemimpin negeri ini yang mengaku sebagai MANUSIA, sangat tidak layak jika sebuah pembantaian terjadi dengan semena-mena, jika ribuan tubuh telah tumbang bersimbah darah tertembus timah panas, jika ratusan tubuhpun telah berubah menjadi arang hitam terbakar api kedzaliman, saya, anda, dan seluruh pemimpin ini yang mengaku sebagai MANUSIA, tak pantas disebut manusia jika hanya diam, acuh apalagi hanya sekedar "PRIHATIN".
Dimana rasa kemanusiaan yang kita miliki?? sekali lagi ini bukan soal balas budi atas jasa Mesir terhadap Merah Putih. Lupakan sajalah soal itu. Karena ini tentang manusia yang disembelih secara massal dan dipertontonkan dengan kepongahan penguasa dzalim! dimana naruni anda? anda mansuia kan??
Jangan lagi ada yang bicara "tidak usah urus negeri orang lain, urus saja negeri sendiri yang belum beres!" saya yakin ini bukan manusia yang bicara, apalagi malaikat! Sampai kapanpun masalah dalam negeri akan selalu ada, takkan pernah sempurna. yang menjadikannya sempurna adalah ketika kepedulian terhadap tetangga bisa dibanggakan. Kepedulian untuk membantu tetangga yang sedang dirundung masalah. Kita tentu wajib mengolah, terus memperbaiki keadaan dalam negeri, namun bukan berarti tutup mata dengan apa yang terjadi pada tetangga sebelah. Jika kita tak mau peduli dengan kondisi orang lain, atau tetangga kita. hidup saja di hutan!
Bantulah saudaramu, maka Allah akan melipat gandakan kebaikanmu. Bantulah negara tetanggamu, dengan begitu Allah akan menambahkan berkah rahmat untuk negerimu.
masih mau egois?? masih tidak mau bantu saudara anda? berkacalah! dan perhatikan baik-baik siapa makhluk di dalam cermin itu! Jangan-jangan bukan manusia!
Ibnu Nisan
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com