4 Cara Memupuk Keimanan ( 2. Selalu Mengingat Allah)


Gema
Dakwah
: Allah menyuruh kita selalu banyak mengingat-Nya, sebagaimana firman Allah :
 وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung".( Al-Jumu'ah : 10)
 
Dari Abu Darda r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: "Maukah aku ceritakan kepada kalian tentang amal perbuatan yang terbaik bagi kalian dan tersuci di sisi Tuhan kalian serta menghantarkan kalian kepada kedudukan yang tertinggi, dan lebih baik bagi kalian daripada menyedekahkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada kalian berperang melawan musuh kalian, lalu kalian tebas batang leher mereka dan mereka menebas batang leher kalian?” Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, amalan apakah itu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Zikrullah (banyak menyebut nama Allah).”
 
Berzikir adalah menghidupkan hati, sebagaimana dikatakan Ibnu Taimiyah, berzikir dengan hati seperti air dibutuhkan ikan, Zikir adalah benteng yang kuat dari gangguan setan yang terkutuk.
Seperti dikatan Rasulullah Salallah 'alaihiwasalam: " Ditanam pohon di surga bagi orang yang membaca : Subhanallah Walhamdulillah Walailahhaillah Wallahuakbar"
Afdhal zikir diucapkan dengan lisan dan hati bersamaan, Berzikir dengan hati saja lebih baik daripada berzikir dengan lisan saja.
 
Seperti dikatakan Oleh Ibnu Qoyyim :

 القلوب كالقدور والألسنة مغارفها

  "Hati adalah periuk dan lidah adalah sendoknya"
Seperti dikatakan Ibnu Qoyyim pada kitab Al-fawaid : 
 
 من الناس من يبدا الذكر باللسان وان كان على غفلة ثم لا يزال فيه حتى يحضر القلب فيواطا على الذكر, ومنهم من لا يبتدا فى الذكر باللسان حتى يستجمع القلب اولا فاذا حضر القلب ذكربالقلب واللسان مع

يقول ابن القيِّم في "الفوائد": "مِن الذاكرين مَن يبتدئ بذِكْر اللِّسان وإنْ كان على غفلة، ثم لا يزال فيه حتَّى يحضر قلبه فيتواطأا على الذِّكْر، ومنهم مَن لا يرَى ذلك ولا يَبتدئ على غفلة، بل يسكُن حتى يحضر قلبُه فيشرع في الذِّكر بقلبه، فإذا قوي استتبع لسانه فتواطأا جميعًا، فالأوَّل ينتقل الذِّكْر مِن لسانه إلى قلبه، والثاني ينتقل مِن قلبه إلى لسانه مِن غير أن يخلوَ قلبه منه، بل يسكُن أولاً حتى يُحِسَّ بظهور الناطِق فيه، فإذا أحسَّ بذلك نطَق قلبه، ثم انتقل النُّطق القلبي إلى الذِّكر اللِّساني، ثم يستغرِق في ذلك حتى يجدَ كل شيء منه ذاكرًا، وأفضل الذِّكر وأنفعه ما واطأ فيه القلبُ اللسانَ، وكان مِن الأذكار النبوية، وشهِد الذاكر معانيه ومقاصده"، ومِثل هذا لا يُحسِنه إلا ابن القيِّم - رحمه الله.

رابط المادة: http://iswy.co/e26145

يقول ابن القيِّم في "الفوائد": "مِن الذاكرين مَن يبتدئ بذِكْر اللِّسان وإنْ كان على غفلة، ثم لا يزال فيه حتَّى يحضر قلبه فيتواطأا على الذِّكْر، ومنهم مَن لا يرَى ذلك ولا يَبتدئ على غفلة، بل يسكُن حتى يحضر قلبُه فيشرع في الذِّكر بقلبه، فإذا قوي استتبع لسانه فتواطأا جميعًا، فالأوَّل ينتقل الذِّكْر مِن لسانه إلى قلبه، والثاني ينتقل مِن قلبه إلى لسانه مِن غير أن يخلوَ قلبه منه، بل يسكُن أولاً حتى يُحِسَّ بظهور الناطِق فيه، فإذا أحسَّ بذلك نطَق قلبه، ثم انتقل النُّطق القلبي إلى الذِّكر اللِّساني، ثم يستغرِق في ذلك حتى يجدَ كل شيء منه ذاكرًا، وأفضل الذِّكر وأنفعه ما واطأ فيه القلبُ اللسانَ، وكان مِن الأذكار النبوية، وشهِد الذاكر معانيه ومقاصده"، ومِثل هذا لا يُحسِنه إلا ابن القيِّم - رحمه الله.

رابط المادة: http://iswy.co/e26145
يقول ابن القيِّم في "الفوائد": "مِن الذاكرين مَن يبتدئ بذِكْر اللِّسان وإنْ كان على غفلة

رابط المادة: http://iswy.co/e26145
Semua waktu kita harus selalu berzikir, setiap kondisi kita harus berdoa Al-ma'sur dari Nabi Shalallah 'Alaihi Wasalam, karena Nabi shalallahu'alahiwasalam pada pagi hari berdoa, pada sore hari berdoa, ketika makan berdoa, ketika mau tidur berdoa, ketika bangun tidur berdoa, masuk kamar mandi berdoa. 
 
Berdzikir berarti kita mengingat Allah SWT, baik dalam bentuk lisan maupun perbuatan. Segala apa yang kita lakukan, selalu kita dasari dengan niat tak lain hanya untuk mendapatkan rido Allah SWT. Memperbanyak mengingat Allah SWT selama hidup di dunia, karena ini merupakan salah satu pembeda. Sebagaimana dalam sebuah hadist diterangkan; “Perumpamaan orang yang ingat akan Rabb-nya dengan orang yang tidak ingat Rabb-nya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Al-Bukhari).
  
Oleh karenanya mari kita berzikir seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan selalu menjaga hati, lisan untuk berzikir dan berdoa kepada Allah, baik itu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari, sebagaimana diperintahkan Allah Swt

 وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚوَمِنْ اٰنَاۤئِ الَّيْلِ فَسَبِّحْ وَاَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى 

"Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang." (Q.S Taha : 130 ) 

Khalashoh :

4 Cara Memupuk Keimanan
3. Qiyamullail ( Mendirikan Malam)
4. Terpautnya Hati dengan Mesjid
 
Editor : Admin GemaDakwah.
 


 

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama