4 Cara Memupuk Keimanan ( 1. Hidup Bersama Al- Qur'an )


Gema
Dakwah
: Ibarat sebatang pohon kelapa apabila kita ingin tanaman tersebut subur, berbuah, terhindar dari hama yang mematikan, tentu kita butuh perawatan yang intensif, baik itu  dengan cara menyiram, memupuk, mengobati, ini semua tujuanya supaya mendapatkan hasil yang lebih baik. Begitu juga dengan keimanan sangat membutuhkan pemupukan, penyiraman, pengobatan, dan perawatan lainnya, Bagaimana caranya? Ada 4 cara memupuk keimanan :
 
1. Hidup bersama Al-qur'an.
2. Selalu mengingat Allah
3. Qiyamullail ( Mendirikan malam)
4. Terpautnya hati dengan Mesjid
 
Hidup bersama Al-qur'an.
Pentingnya peranan Al-Qur'an untuk menambah keimanan kita sebagai hamba yang mendekati diri kepada Allah Swt dan dibutuhkan refresi keimanan supaya tercapainya nilai ketaqwaan kepada Allah Swt, yaitu  sebagaimana firman Allah :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal," (Q.S Al-Anfal : 2)

Hati adalah cimptaan Allah sedangkan Al-qur'an adalah kalamallah, maka semestinya antara hati dengan kalamallah menyatu untuk membentuk fitrah manusia sebagai hamba yang beriman kepada Allah Swt, alangkah ruginya orang- orang yang meninggalkan Al-qur'an, tapi ingin mencari keridhoan Allah Swt, Sebagaimana firman Allah Swt : 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ

"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (Q.S Yunus : 57)

Sekarang  mari  tanyakan diri kita, apakah kita orang yang selalu menjujung Alqu'an?, Apakah hati kita bergetar dan bertambah keimanan apabila mendengar atau dibaca Al-qu'an?

Ketahuilah bahwanya Al-qur'an ibrah bagi hati yang selalu mengamalkanya, sebagaimana firman Allah :

قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ

 "Katakanlah, “Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka" ,(Q.S Fussilat : 44).

Maka semestinya orang- orang yang selalu berpegang kepada Al-qur'an akan merasakan ketakutan dengan ancaman dan peringatan  Allah Swt, sebagaimana Allah berfirman :

فَذَكِّرْ بِالْقُرْاٰنِ مَنْ يَّخَافُ وَعِيْدِ

 "Maka berilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku."(Q.S Qaf : 45)

طٰهٰ ۚ - مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى ۙ- اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى

"Thaha, Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah. melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)",(Q.S Taha : 1-3)

Gambaran orang- orang yang menghidupkan Al-Qur'an

Allah memerintahkan kita untuk tilawah ( membaca) Al-qur'an dua kali dalam satu ayat pada surah Al- Muzammil, Sebagaimana firman Allah Swt :

فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ

فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ

Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an......Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. (Q.S Al- Muzammil : 20)

Mari kita hayati dan membaca secara tartil (berlahan- lahan) isi kandungan Al-qur'an supaya bisa jadi suplamen dalam hidup kita mencapai maksud untuk kita amalkan.

Sebagaimana diperintahkan Nabi dengan mentartil Al-qur'an :

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

"Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan".(Q.S Al- Muzammil : 4)

 Adab- adab membaca Al-Qur'an :

^ Menghadirkan niat karena mencari rido Allah Swt

^ Berwudhu dan baca Al-isti'as, Basmalah

^ Mencari waktu yang lebih Afdhal, yaitu sepertiga malam

^ Mencari tempat yang lebih Afdhal, seperti Mesjid

^ Fokuskan pikiran pata tilawah, menjauh dari  angan- angan

^ Seolah- olah berbicara, mengadu, dan meminta kepada Allah Swt.

Mentadabburi bacaan Al-Qur'an

Al Qur’an adalah kalamullah. Al Qur’an bisa bermanfaat dan menjadi pembela kita, sebaliknya bisa menjadi musuh bagi kita. Kapan ia menjadi pembela? Kapan sebaliknya menjadi musuh? Tulisan berikut akan sedikit mengulasnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 وَالقُرْاَنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ

Al Qur’an itu bisa menjadi pembelamu atau musuh bagimu.” (HR. Muslim no. 223)
 Kapan Alqur'an menjadi pembela dan musuh baginya?  
Apabila seseorang membaca Al-qu'an tapi lalai dengan perintah dan larangan Allah, maka al-qur'an jadi musuh baginya, begitu juga sebaliknya seseorang yang taat apa yang diperintahkan Allah menjauhi larangannya, berarti Al-qur;an membelanya.
Misalnya ada dua orang. Salah satunya tidak menunaikan shalat maka Al Qur’an akan menjadi musuhnya. Sedangkan yang lain menunaikan shalat maka Al Qur’an akan menjadi pembelanya.
Makanya hayatilah Al-qur'an supaya bisa mengambil hikmah dan pelajaran untuk diamalkan, sebagaimana firman Allah :

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَاب

"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. "(Q.S Sad : 29)

Dan orang- orang yang tidak menghati Al-qu'an akan tertutup hatinya, sebagaimana firman Allah :

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا

"Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?"(Q.S Muhammad : 24)

Menghayati Al-qur'an akan mempengaruhi kepada kebaikan, sebagaimana kita sebutkan sebelumnya bahwa menghayati Al-qu'an bisa merobah seseorang dari suatu keadaan ke kondisi yang lebih baik, hati akan menjauh dari kalamallah apabila dijauhi, sedangkan kalamallah adalah cahaya dan akan menyinari hati yang dekat dan menjaga Al-qur'an.

Abdullah bin Mas'ud berkata, “Sesungguhnya kami mengalami kesulitan dalam menghafalkan al Qur’an tetapi mudah bagi kami mengamalkannya. Dan kelak akan datang kaum setelah kami, ketika itu begitu mudah menghafalkan al Qur’an tetapi sulit bagi mereka mengamalkannya.” [Al Jami’ li Ahkam al Qur’an 1/69]

Semoga dengan tulisan yang singkat ini bisa kita ambil nilai- nilai ibadahnya untuk kita amalkan, dengat niat untuk mencari rido Allah Swt, kalau ada koreksi dari pembaca mohon lansung kirim pesan di kolam komentar.

Khalashoh  :
4 Cara Memupuk Keimanan
3. Qiyamullail ( Mendirikan Malam)
4. Terpautnya Hati dengan Mesjid

Editor : Admin GemaDakwah.

 

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama